Rabu, 28 Desember 2016

IKHLASKU UNTUKMU,



IKHLASKU UNTUKMU,

Hasil gambar untuk GAMBAR MUSLIMAH

Jangan membuatku seperti orang bingung yang mendambakan kabar darimu..
Karena jka kau tahu sekali saja tentang isi hatiku,
Kau takkan pernah menyangka bahwa aku amat menantikanmu..
Bukan hanya itu yang kupendam darimu..
Kaena sejakk kau berhasil menyelinap masuk ke lubuk hatiku,
Secara otomatis kehidupanku bertambah kesibukan baru..
Yeah. Mungkin terdengar tabu..
Namun perlu kau tahu bahwa kesibukanku adalah...
-          Menantikanmu –
Bukan sekedar penantian kosong.
Bukan pula sebatas omong kosong,

Ceritamu memang membuatku bisa tersenyum kembali..
Namun tak jarang pula air mataku berbondong-bondong menetes tanpa sanggup kuhenti..
Entah apa yang aku rasakan..
Apa itu bahagia .. Kecewa .. atau bahkan keduanya.

Kau tahu?
Terkadang aku berfikir lebiih baik mundur teratur..
Aku lelah. Teramat lelah dengan keanehananmu..
Bisakah kau menghentikan rasa ini?
Aku tak bisa. Aku tak sanggup melenyapkannya..
Kendalimu begitu kuat masuk dalam hidupku..
Seolah-olah merengkuh hangat jiwaku..


Sungguh aku tak bisa lari dari rasa ini.
Renggangkan genggamanmu..
Ku mohon.
Biarkan aku hidup bebas dan menikmati hariku..
Terimakasih atas pembelajaran ini..
Terimakasih kau pernah menjadi warna yang berbeda..
Meski aku tak  begitu mengerti akan caramu..
Namun aku percaya.
Kau bisa berubah.
Ayolah. Kau bisa lebih baik dari dirimu yang sekarang..
Sungguh aku percaya itu.

Dan aku,
Doaku tak pernah berhenti untukmu..
Namun maaf, mungkin ini yang sanggup aku lakukkan..
Karena terkadang seseorang yang merubah diri kita bukanlah seseorang yang kelak membersamai kita..

Yakinlah, untukmu.
Bertahanlah menghadapi skenario yang digariskan kepadamu..
Dan semoga Allah senantiasa menjagamu.

Kini saatnya aku mengikhlaskanmu..
Merelakan rasa yang seharusnya bukan untukmu..
Karena kau terlalu hebat untukku ~

Kamis, 03 November 2016

MAKALAH GEOSTRATEGI INDONESIA



MAKALAH
“GEOSTRATEGI INDONESIA”

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Filsafat Pancasila dan Kewarganegaraan




Disusun Oleh:
Ahmad Roin Khasan Efendi (16115782)
Atik Nur Fatmalaela               (16115786)
Rifati Asfi                               (16115799)
Kelas   : PAI 1A

INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA (IAINU)
KEBUMEN
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AJARAN 2016/2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pendidikan Filsafat Pancasila dan Kewarganegaraan dengan judul “Geostrategi Indonesia”.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada :
1.      Drs. Imam Satibi selaku Rektor Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Kebumen.
2.      Rabith Madah Khulaili Harsya SHI, SH, MHI, MH selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Filsafat Pancasila dan Kewarganegaraan.
3.      Serta teman-teman yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritik dari rekan-rekan pembaca sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi rekan-rekan pembaca.





Penulis








DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
     A.LATAR BELAKANG.................................................................................. 1
     B.RUMUSAN MASALAH.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 3
     A.KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI
        GEOSTRATEGI INDONESIA.................................................................... 3
          1.Pengertian dan Konsep Geostrategi Indonesia.......................................... 3
          2. Pengertian dan Konsep Ketahanan Nasional............................................ 4
     B. ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL INDONESIA....................... 10
     C. SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL INDONESIA...................... 12
     D.PERWUJUDAN GEOSTRATEGI INDONESIA....................................... 13
          1. Geostrategi Ideologi dan Politik............................................................... 13
          2. Geostrategi Ekonomi dan Sosial Budaya................................................. 16
          3. Geostrategi Pertahanan Keamanan........................................................... 18
BAB III PENUTUP.............................................................................................. 20
     Kesimpulan........................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 21
......................................................................................................................







BAB I
PENDAHULUAN


  1. LATAR BELAKANG MASALAH

Negara Kesatuan Republik Indonesia atau yang disingkat NKRI adalah sebuah negara yang berada dalam wilayah Asia Tenggara. Indonesia juga termasuk negara dengan ribuan kepualauan terbesar di dunia. Negara yang terbentang dari Sabang sampai Merauke ini juga mempunyai banyak sekali ras, suku, dan budaya yang berbeda-beda. Adanya berbagai macam perbedaan inilah yang menjadikan Indonesia sangat rawan akan terjadinya konflik antar daerah. 
Atas dasar inilah, mengapa menjadi sangat penting adanya strategi dalam ketatanegaraan. Stretegi tersebut dibentuk untuk menjaga keutuhan kesatuan dan persatuan masyarakat. Awalnya strategi dibentuk untuk menanggulangi konflik antar daerah, namun seiring perkembangannya, strategi dibentuk untuk menghadapi berbagai macam gangguan dan ancaman yang datang dari luar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Strategi ini biasa disebut dengan Geostrategi Indonesia.
Geostrategi merupakan pelaksanaan geoolitik dalam kebijakan untuk mencapai tujuan nasional atau tujuan negara yang di gariskan dalam pembukaan UUD 1945. Geostrategi juga diartikan sebagai metode mewujudkan cita-cita proklamasi dalam hal pembangunan. Karena tujuan itulah mengapa geostrategi seringkali disebut sebagai Ketahanan Nasional.

  1. RUMUSAN MASALAH
Ada beberapa rumusan masalah dalam pembahasan mengenai
geostrategi Indonesia yaitu sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud Geostrategi Indonesia sebagai Ketahanan Nasional?
2.      Apa yang dimaksud dengan konsep Astagatra?
3.      Apa saja asaa-asas geostrategi Indonesia sebagai ketahanan nasional?
4.      Apa saja sifat-sifat geostrategi Indonesia sebagai ketahanan Nasional?
5.      Apa itu geostrategi ideologi dan politik?
6.      Apa itu geostrategi ekonomi dan sosial budaya?
7.      Apa itu geostrategi pertahanan keamanan?


















BAB II
PEMBAHASAN


  1. KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGI INDONESIA
Setiap bangsa mempunyai cita- cita luhur yang ingin dicapai, dan cita-cita tersebut mempunyai fungsi sebagai penentu dari tujuan nasionalnya. Dalam usaha mencapai tujuan nasional bangsa yang bersangkutan menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, serta gangguan yang senantiasa perlu dihadapi ataupun ditanggulangi. Suatu bangsa harus mempunyai kemampuan, kekuatan, ketangguhan, dan keuletan dalam menghadapinya demi untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Dalam mempertahankan kelangsungan hidup ini bagi bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat harus mempunyai unsur-unsur tersebut sebagai kesatuan yang disebut dengan ketahanan nasional.Ketahanan nasional sebagai geostrategi Indonesia disusun dan dikembangkan berdasarkan geopolitik Indonesia untuk mewujudkan keadilan sosial sebagai tujuan jangka menengah dan jangka panjang.
  1. Pengertian dan Konsep Geostrategi
Geostategi itu sendiri adalah strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk menentukan kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi dapat pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik.  Sedangkan Geostrategi Indonesia  adalah strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia.
Dalam menyusun strategi untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dalam bernegara, suatu keharusan bagi bangsa Indonesia untuk lebih memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor yang tidak menguntungkan dan lebih juga faktor-faktor yang membahayakan yang akan menghalang-halangi terwujudnya tujuan nasional.
Dasar penyusunan strategi ini harus berlandaskan pada ajaran Pancasila sebagai pedoman dan aksioma hidup bangsa dalam bermasyarakat dan bernegara yang berkaitan dengan posisi silang sebagai tempat kelangsungan hidup bangsa, yang kemudian disebut dengan geostrategi Indonesia.
Geostrategi merupakan pelaksanaan geopolitik dalam kebijakan untuk mencapai tujuan nasional atau tujuan negara yang digariskan dalam Pembukaan UUD 1945. Geopolitik bagi bangsa Indonesia dikembangkan sesuai ajaran Pancasila yang sebagai landasan ideal geopolitik dan geostrategi Indonesia, sehingga tidak mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan.

  1. Pengertian dan konsep Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Pendekatan kesejahteraan digunakan untuk mewujudkan ketahanan itu berbentuk kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sedangkan pendekatan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi keberadaan serta  nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.
Kedua pendekatan ini selalu digunakan bersama-sama, tidak dapat salah satu digunakan bersama-sama, tidak dapat salah satu saja. Pendekatan mana-mana yang lebih ditekankan tergantung kepada kondisi serta situasi nasional dan Internasional yang sedang dihadapi bangsa. Dalam hubungan keduanya ini, perlu diingat bahwa kesejahteraan dan keamanan hanya dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan, keduanya saling berhubungan satu sama lain. Kesejahteraan dan keamanan merupakan tujuan negara saat sekarang ini, yang berhubungan dengan nasionalisme, terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.
Penyelenggaraan kesejahteraan memerlukan tingkat keamanan tertentu, demikian pula penyelenggaraan keamanan memerlukan tingkat kesejaheraan tertentu pula. Dengan demikian, penyelenggaraan ketahanan nasional sekaligus memberikan gambaran tentang kesejahteraan dan keamanan suatu bangsa.
Ketahanan nasional meliputi segenap aspek alamiah maupun aspek social. Aspek alamiah itu sendiri meliputi posisi dan lokasi geografis negara, keadaan dan kekayaan alam, keadaan dan kemampuan penduduk, karena terdiri dari tiga unsur maka disebut trigatra. Sedangkan aspek sosial meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, karena tediri dari lima unsur maka disebut pancagatra. Antara trigatra dan pancagatra terdapat hubungan timbal balik dan bersifat ketergantungan, maka berdasarakan pendekatan kesejahteraan dan keamanan, suatu gatra mempunyai peranan:
·         Sama besar untuk kesejahteraan dan keamanan.
·         Lebih besar kesejahteraan daripada keamanan.
·         Lebih besar keamanan daripada kesejahteraan.

Dari kedua pendekatan tersebut , aspek trigatra memberikan dampak kepada kesejahteraan maupun keamanan. Ideologi dan politik mempunyai peranan sama besar terhadap kesejahteraan dan keamanan. Ekonomi dan sosial budaya mempunyai peranan besar dalam kesejahteraan dan harus berperan juga dalam keamanan. Pertahanan keamanan mempunyai peranan besar dalam keamanan, dan berperan juga terhadap kesejahteraan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan ketahanan nasional yang diinginkan, harus diusahakan penilaian secara kualitatif atas perwujudan kesejahteraan dan keamanan dalam setiap gatra.
Konsepsi ketahanan nasional merupakan suatu konsepsi di dalam pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang mencangkup segenap kehidupan bangsa yang dinamakan ASTAGATRA yang meliputi aspek Alamiah (TRIGATRA), dan aspek Sosial (PANCAGATRA).
Yang dimaksud dengan aspek alamiah (trigatra) yaitu :
a.      Posisi dan Lokasi Geografi Negara
Posisi dan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia memberikan gambaran tentang bentuk ke dalam (menampakkan corak wujud dan tata susunan tertentu), dan bentuk keluar (situasi dan kondisi lingkungan serta hubungan timbal balik antara negara dan lingkungan) dari negara kita. Posisi dan lokasi ini merupakan wadah bagi bangsa yang mendiaminya serta saling mempengaruhi satu sama lain, dan dengan batas nasional tertentu membedakan Negara Indonesia dengan bangsa lain.
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan. Posisi dan lokasi Negara Indonesia berada dalam posisi silang di jalan silang dunia yaitu antara Benua Asia dan Benua Australia serta Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Kondisi yang demikian tidak hanya bersifat fisik tetapi juga terbuka terhadap segala pengaruh dan aliran sosial.
b.       Keadaan dan Kekayaan Alam
Sebagai makhluk tuhan, untuk hidup berkembang biak dan mempertahankan diri, mereka memanfaatkan alam dan kekayaan yang terkandung di dalamnya. Tentu dalam pemanfaatan itu harus seimbang dan seirama dengan perkembangan penduduk.
Kekayaan alam terbagai menjadi tiga golongan yaitu hewani (fauna), nabati (flora) dan mineral (ada yang dapat diperbaharui dan ada yang tidak dapat diperbaharui). Kekayaan alam di atas terbagi menjadi tiga lingkungan yaitu di atmosfir, di permukaan bumi dan di dalam bumi. Setiap bangsa wajib mengelola sumber daya alam untuk kepentingan kesejahteraan maupun keamanan. Hal tersebut menjadi penting untuk menjaga agar tidak terjadi ketimpangan antara perkembangan potensi alam dengan jumlah penduduk, baik secara nasional maupun di dalam konteks dunia (global). Karena hal tersebut dapat membahayakan ketahanan nasional.


c.       Keadaan dan kemampuan penduduk
Penduduk merupakan manusia yang tinggal di suatu tempat atau wilayah. Yang termasuk di dalam masalah penduduk antara lain : jumlah penduduk, komposisi penduduk, dan distribusi penduduk. Masalah penduduk ini pada umumnya dikaitkan dengan pencapaian tingkat kemakmuran (kesejahteraan dan keamanannya). Ada faktor positif dan negatif dari keadaan dan kemampuan penduduk yang langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi ketahanan nasional.

Sedangkan aspek sosial (pancagatra) meliputi :
a. Ideologi
Suatu bangsa memerlukan landasan falsafah bagi kelangsungan hidupnya yang sekaligus berfungsi sebagai dasar dan cita-cita nasional yang hendak dicapai. Bangsa Indonesia memiliki falsafah negara yang kita kenal dengan pancasila yang lahir dari nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Indonesia. Makin tinggi kesadaran dan ketaatan suatu bangsa mengamalkan ideologi negaranya, maka semakin tinggi pula tingkat ketahanan nasional dibidang ideologinya.
b. Politik
Masalah politik yang kita maksudkan di sini dalam konteksnya dengan negara. Pusat kekuasaan suatu negara berada pada pemerintahannya, maka perjuangan memperoleh kekuatan berubah menjadi perjuangan mengurusi pemerintah.
Jika dianalogikan dengan ketahanan nasional, maka ketahanan nasional di bidang politik berarti suatu kondisi dinamik suatu bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup politik bangsa dan negara.
Bagi negara berkembang seperti Indonesia, maka bidang politik masih banyak masalah yang harus dihadapi. Kesadaran nasional yang masih perlu ditingkatkan, kwalitas pertisipasi rakyat yang masih belum bersifat nasional, serta dibutuhkan inisiatif pemerintah yang memadai, agar terjadi keseimbangan dan keserasian. Maka tingkat ketahanan politik dapat diukur dengan kemampuan suatu sistem politik dalam menghadapi dan menanggulangi problemnya.
d.      Ekonomi
Ketahanan nasional dibidang ekonomi merupaka suatu kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang membahayakan kehidupan ekonomi bangsa dan negara.
Oleh karena itu, untuk ketahanan nasional dibidang ekonomi ini diperlukan pembinaan ekonomi yang pada dasarnya adalah menentukan kebijaksanaan ekonomi dan pembinaan faktor produksi serta pengolahannya di dalam produksi dan distribusi serta pengelolaanya di dalam distribusi barang dan jasa, baik di dalam negeri maupun didalam hubungannya dengan luar negeri.
e.       Sosial budaya
Faktor yang mempengaruhi ketahanan nasioanl dibidang sosial budaya adalah tradisi. Tradisi bangsa adalah seluruh kepercayaan, anggapan dan tingkah laku yang terlembagakan yang diwariskan dan diteruskan dari generasi kegenerasi serta memberikan suatu bengsa sistem nilai dan sistem norma untuk menjawab tantangan setiap tahap perkembangan sosial. Tradisi bersifat dinamis dapat membantu ketahanan nasional, tetapi tradisionalisme yang sikap atau pandangan memuji secara berlebihan masa kehendaknya dapat kita tinggalkan.
f.        Militer HANKAM
Pertahanan kemanan adalah daya upaya rakyat dengan angkatan bersenjata sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah Negara dalam menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan negara, serta kemampuan perjuangannya dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan dan menggerakkan seluruh potensi dan kekuatan masyarakat dalam seluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Ketahanan nasioanal dibidang HANKAM merupakan suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang membahayakan pertahanan dan keamanan bangsa dan negara.

  1. ASAS KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari oleh nilai-nilai yang tersusun berlandasan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara yang terdiri dari:

  1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Dalam menyelenggarakan ketahanan nasional menggunakan asas kesejahteraan dan keamanan. Asas ini dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar serta esensial, baik sebagai peroranagan maupun kelompok dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa kesejahteraan dan keamanan, sistem kehidupan nasional tidak  dapat berlangsung, sehingga dengan demikian kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsic yang ada pada kehidupan nasional itu sendiri. Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan minitik beratkan pda kesejahteraan, tetapi tidak mengabaikan keamanan. Sebaliknya memberikan prioritas pada keamanan tidak mengabaikan kesejahteraan. Baik kesejahteraan maupun keamanan harus selalu berdampingan pada kondisi apapun. Dalam kehidupan nasional tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yan dicapai merupakan tolak ukur ketahanan nasional.
  1. Asas Komperhensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian ketahanan nasional mencangkup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh,menyeluruh dan terpadu satau komperhensif integral.
  1. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi.Di smping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tesebut dapat timbul berbagai dampak, baik bersifat positif maupun negative. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam dan mawas ke luar.
Mawas ke dalam bertujan untuk menumbukan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itiu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal ini tidak berarti bahwa ketahanan nasional mengandung sikap isolasi atau nasionalisme sempit.
Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri. Serta menerima kenyataan adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Untuk menjamin kepentingan nasional, kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional, agar dapat memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Namun demikian interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kejasama yang saling menguntungkan.
  1. Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong-royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan. Namun perbedaan itu harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan, serta dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat antagonistic yang saling menghancurkan.


  1. SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL
Ketahanan Nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam landasan asas-asasnya yaitu :
  1. Mandiri, yaitu Ketahanan Nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian ini merupakan prasyarat untk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.
  2. Dinamis, yaitu Ketahanan Nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan Negara, serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula. Oleh sebab itu, upaya meningkatkan Ketahanan Nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
  3. Manunggal, yaitu Ketahanan Nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras diantara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  4. Kewibawaan, yaitu Ketahanan Nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal tersebut dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain, sehingga merupakan daya tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya tangkal suatu negara akan semakin besar pula kewibawaan.
  5. Konsultasi dan Kerjasama, yaitu Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sikap konsultatif dan kerja sama, serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
  1. PERWUJUDAN GEOSTRATEGI INDONESIA
1.      Geostrategi Ideologi dan Politik
Aspek ideologi dan politik mempunyai peranan yang sama besar terhadap kesejahteraan dan keamanan. Dengan ideologi bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan-kemampuan baik statis maupun dinamis di bidang kesejahteraan dan keamanan. Dalam rangka mengembangkan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, ideologi erat hubungannya dengan politik. Ideologi bersifat asasi politik adalah suatu kebijaksanaan yang selaras dengan ruang dan waktu.
a.      Geostrategi Aspek Ideologi
Ideologi selalu berkaitan dengan pandangan hidup suatu bangsa sebagai dasar filsafatnya yang merupakan kristalisasi gagasan dasar yang diyakini kebenarannya. Setiap ideologi pada dasarnya tersimpul atas tiga unsur yaitu unsur keyakinan, unsur mitos, dan unsur loyalitas. Definisi ideologi yang langsung dikaitkan dengan kehidupan kenegaraan ialah seperangkat prinsip dasar yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya baik individual maupun sosial dalam kehidupan kenegaraan. Ideologi juga bisa diartikan sebagai seangkaian nilai yang disusun secara sistematik dan merupakan kebulatan suatu ajaran atau doktrin.
Geostrategi aspek ideologi ditujukan untuk mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, serta gangguan yang akan membahayakan kelangsungan kehidupan Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara. Geostrategi aspek ideologi tersebut dirumuskan bahwa kondisi mental bangsa Indonesia yang belandaskan keyakinan kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan untuk menangkal pengaruh ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Kekuatan ideologi tergantung kepada rangkaian nilai yang terdapat di dalamnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia yang mencakup segenap nilai hidup dan hakikat kepribadian bangsa dan negara.
Suatu bangsa yang memiliki ideologi sesuai kepibadiannya saja belum menjamin geostrategi nasional dibidang ideologi tersebut. Hal ini sangat begantung pada penghayatan serta pengamalannya. Penghayatan dan pengamalan ideologi dapat dibedakakan menjadi:
a)      Pelaksanaan objektif yaitu pelaksanaan dalam Undang-Undang Dasar dan segala peraturan hukum di bawahnya, serta dalam kegiatan penyelenggaraan negara.
b)      Pelaksanaan subjektif yaitu pelaksanaan oleh pribadi perseorangan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Pelaksanaan ideologi inilah yang sangat memengaruhi ketahanan aspek ideologi. Makin tinggi ketaatan dan kesadaran suatu bangsa dalam melaksanakan ideologinya makin tinggi pula tingkat geostrategi aspek ideologi tersebut. Sebaliknya, makin kurang kesadaran dalam melaksanakan ideologi maka semakin kurang tingkat geostrategi aspek ideologinya.
b.      Geostrategi Aspek Politik
Geostrategi aspek politik ditentukan oleh kemampuan sistem politik dalam menanggulangi segala bentuk tantangan dan ancaman yang ditujukan kepada kehidupan politik bangsa Indonesia. Geostrategi aspek politik tersebut dirumuskan bahwa kondisi kehidupan politik bangsa yang berlandaskan demokrasi politik berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang sehat dan dinamis serta kemampuan menerapkan politik luar negeri yang bebas aktif.
Masalah politik selalu dihubungkan dengan masalah negara, karena kekuasaan di dalam suatu negara berpusat pada pemerintahan negara. Oleh karena kekuasaan pada suatu negara berpusat pada pemerintahannya, maka perjuangan untuk memperoleh kekuasaan berubah menjadi perjuangan menguasai pemerintahan.
Kehidupan politik dapat dibagi menjadi 2 sektor, yaitu sector masyarakat dan sector pemerintah. Masyarakat berfungsi sebagai masukan yang berwujud pernyataan keinginan dan tuntutan masyarakat sedangkan pemerintah berfungsi sebagai keluaran yaitu dengan menentukan kebijaksanaan umum yang berupa keputusan politik.
Kehidupan politik yang terdiri dari 2 sector tersebut harus berhubungan secara harmonis sesuai asas demokrasi, yaitu pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat, yaitu adanya tuntutan atau dukungan dari rakyat dipertimbangkan oleh wakil rakyat dan hasilnya berupa kebijaksanaan atau peraturan untuk rakyat.
Ada beberapa fungsi politik yang menunjukkan tingkat geostrategi politik suatu bangsa dan negara untuk mewujudkan stabilitas politik, yaitu sebagai berikut :
a)      Mempertahankan pola
Sistem politik cenderung mempertahakan tata cara, kebiasaan, serta norma yang berlaku. Berhasil tidaknya hal tersebut tergantung pada penerimaan dan pengakuan masyarakat, serangkaian sikap dan sistem nilai yang cocok dengan sistem politik, serta sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat bersangkutan
b)     Pengaturan dan penyelesaian ketegangan
Perlu diciptakan prosedur penyelesaian ketegangan di masyarakat berupa konsultasi, perundingan dan pencarian alternative yang akan menghasilkan penyelesain secara dami lebih menguntungakan
c)      Penyesuaian keadaan
Sistem politik harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan, baik terjadi dalam masyarakatnya sendiri maupun diluar negara dalam hubungan internasional yang besifat interdependensi dan interelasi antar negara. Sisttem politik tidak boleh bersifat statis, harus peka terhadap berbagai perubahan, serta harus memiliki daya adaptasi yang besar.
d)     Pencapaian tujuan
Tujuan negara serta pencapaiannya merupakan sesuatu yang ditentukan serta disepakati oleh masyarakat itu sendiri sebagai suatu landasan untuk bertindak dan mengarah. Dalam hal ini kensensus nasional tentang tujuan negara dan cara pencapaiannya sangat dipelukan dalam sistem politik.
e)      Penyatuan sistem sosial
Sistem politik harus bias mengatasi berbagai hambatan dan gangguan terhadap sistem sosial sebagai rasa tidak puas, ketegangan, perpecahan dan sebagainya. Dalam mengatasi angguan harus memperhatikan ideology negara karena dapat berperan sebagai pemersatu bangsa.
  1. Geostrategi Ekonomi dan Sosial Budaya
Peranan aspek ekonomi dan sosial budaya dalam kesejahteraan dan keamanan, yaitu lebih besar kesejahteraannya daripada keamanan, atau mempunyai peranan lebih besar dalam kesejahteraan dan harus berperan juga dalam keamanan.
  1. Geostrategi Aspek Ekonomi
Geostrategi aspek ekonomi merupakan mata rantai terlemah di antara geostrategi nasional Indonesia. Sampai sekarang, geostrategi aspek ekonomi belum mencapai apa yang diinginkan. Geostrategi aspek ekonomi tersebut dirumuskan bahwa kondisi perekonomia bangsa yang berlandaskan demokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing yang tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
Istilah ekonomi dalam kenegaraan yang dimaksudkan adalah kesuluruhan kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan factor produksi yaitu bumi, sumber alam, tenaga kerja, modal, teknologi dan menejemen dalam produksi serta distribusi barang dan jasa demi keejahtraan rakyat baik fisik menterial maupun mental spiritual.
Pembinaan aspek ekonomi pada dasarnya merupakan penentuan kebijaksanaan dan pembinaan faktor produksi serta pengolahannya di dalam produksi dan distribusi barang serta jasa, baik di dalam negeri maupun luar negeri, karena ancaman, tantangan, hambatan, serta gangguan, di bidang ekonomi ditujukan kepada faktor produksi dan pengolahannya yang dapat mengacaukan perkembangan ekonomi dan dapat melemahkan geostrategi nasional. Faktor-faktor yang memengaruhi geostrategi nasional aspek ekonomi ialah bumi, sumber alam, tenaga kerja, faktor modal, faktor teknologi, hubungan luar negeri, prasarana, dan faktor manajemen.
  1. Geostrategi Aspek Sosial Budaya
Suatu masyarakat tidak mungkin ada tanpa kebudayaan, sedang kebudayaan hanya ada di dalam masyarakat. Hal ini menunjukkan hubungan yang erat antara masyarakat dan kebudayaan. Seluruh kehidupan manusia tercakup dalam kebudayaan. Geostrategi aspek sosial budaya tersebut dirumuskan bahwa kondisi kehidupan sosial kebudayaan bangsa yang dijiwai kepribadian Pancasila, mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, cinta nusa dan bangsa dan mamu menangkal pengaruuh budaya asing  yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
Kebudayaan Indonesia yang disebut kebudayaan nasional, merupakan hasil dari interaksi dan integrasi budaya-budaya daerah, dan juga hasil interaksi dan integrasi dari nila-nilai budaya yang telah ada dengan budaya asing, yang kemudian juga diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa Indonesia.
Untuk budaya asing yang masuk, perlu adanya pembinaan kebudayaan dengan tujuan untuk menangkal pengaruh negatif yang dapat memecah perekat bangsa baik langsung maupun tidak langsung serta membahayakan kehidupan kebudayaan nasional, dengan berusaha menjaga keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin.
  1. Geostrategi Pertahanan Keamanan
Pertahanan keamanan mempunyai peranan lebih besar dalam keamanan, dan berperan juga terhadap kesejahteraan. Hal ini merupakan salah satu fungsi utama pertahanan keamanan dalam pemerintahan negara, yaitu fungsi mengamankan bangsa dan negara Indonesia. Geostrategi aspek pertahanan keamanan tersebut dirumuskan bahwa kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Pertahanan keamanan yang memiliki daya tangkal yang tinggi dalam menghadapi kemungkinan ancaman dari luar membutuhkan anggaran yang sangat besar. Di sisi lain, kita dihadapkan kepada berbagai keterbatasan. Dengan mengacu pada negara-negara lain yang membangun kekuatanan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi, yaitu hanya untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi. Pengembangan konsep dengan susunan kekuatan pertahanan keamanan negara meliputi (sumarsono dkk, 2001):
·         Perlawanan bersenjata terdiri atas bala nyata yang merupakan kekukatan TNI yang selalu siap dan yang dibina, sebagai kekuatan cadangan serta bala potensial.
·         Perlawanan tidak bersenjata yang berfungsi sebagai Tibum, Linra, Kamra, dan Linmas.
·         Komponen pendukung perlawanan bersenjata dan tidak bersenjata sesuai bidang profesi masing-masing dengan pemanfaatan semua sumber daya nasional, sarana, dan prasarana serta perlindungan masyarakat terhadap bencana perang dan bencana lainnya.


BAB III
PENUTUP


KESIMPULAN
Geostrategi di Indonesia di bentuk sebagai landasan dalam menjaga keutuhan masyarakat dari ancaman dan gangguan baik itu yang datang dari dalam maupun luar wilayah Indonesia. Strategi yang juga bertujuan sebagai sarana dalam membangun Indonesia yang lebih baik dan terlindungi dari konflik yang merusak kesatuan dan persatuan bangsa yang mana dikemas dalam suatu konsep yang disebut Ketahanan Nasional.
              












DAFTAR PUSTAKA

Bakry, Noor Ms. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sumarsono (dkk). 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Suswanto, Bambang (dkk). 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.
Winarno. 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara.