MAKALAH
“GEOSTRATEGI INDONESIA”
Makalah
ini ditulis
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Filsafat Pancasila
dan Kewarganegaraan
Disusun Oleh:
Ahmad Roin Khasan Efendi (16115782)
Atik Nur Fatmalaela (16115786)
Rifati Asfi (16115799)
Kelas : PAI 1A
INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA (IAINU)
KEBUMEN
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Pendidikan Filsafat Pancasila dan
Kewarganegaraan dengan judul “Geostrategi Indonesia”.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada :
1.
Drs. Imam Satibi
selaku Rektor Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Kebumen.
2.
Rabith Madah
Khulaili Harsya SHI, SH, MHI, MH selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Filsafat Pancasila dan Kewarganegaraan.
3.
Serta
teman-teman yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritik dari rekan-rekan pembaca
sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan bagi rekan-rekan pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A.LATAR BELAKANG.................................................................................. 1
B.RUMUSAN MASALAH.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 3
A.KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI
GEOSTRATEGI INDONESIA.................................................................... 3
1.Pengertian dan Konsep Geostrategi
Indonesia.......................................... 3
2. Pengertian dan Konsep Ketahanan
Nasional............................................ 4
B. ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL INDONESIA....................... 10
C. SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL
INDONESIA...................... 12
D.PERWUJUDAN GEOSTRATEGI INDONESIA....................................... 13
1. Geostrategi Ideologi dan Politik............................................................... 13
2. Geostrategi Ekonomi dan Sosial
Budaya................................................. 16
3. Geostrategi Pertahanan Keamanan........................................................... 18
BAB III PENUTUP.............................................................................................. 20
Kesimpulan........................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 21
......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG MASALAH
Negara Kesatuan
Republik Indonesia atau yang disingkat NKRI adalah sebuah negara yang berada
dalam wilayah Asia Tenggara. Indonesia juga termasuk negara dengan ribuan
kepualauan terbesar di dunia. Negara yang terbentang dari Sabang sampai Merauke
ini juga mempunyai banyak sekali ras, suku, dan budaya yang berbeda-beda.
Adanya berbagai macam perbedaan inilah yang menjadikan Indonesia sangat rawan
akan terjadinya konflik antar daerah.
Atas dasar inilah,
mengapa menjadi sangat penting adanya strategi dalam ketatanegaraan. Stretegi tersebut
dibentuk untuk menjaga keutuhan kesatuan dan persatuan masyarakat. Awalnya
strategi dibentuk untuk menanggulangi konflik antar daerah, namun seiring
perkembangannya, strategi dibentuk untuk menghadapi berbagai macam gangguan dan
ancaman yang datang dari luar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Strategi ini
biasa disebut dengan Geostrategi Indonesia.
Geostrategi
merupakan pelaksanaan geoolitik dalam kebijakan untuk mencapai tujuan nasional
atau tujuan negara yang di gariskan dalam pembukaan UUD 1945. Geostrategi juga
diartikan sebagai metode mewujudkan cita-cita proklamasi dalam hal pembangunan.
Karena tujuan itulah mengapa geostrategi seringkali disebut sebagai Ketahanan
Nasional.
- RUMUSAN MASALAH
Ada beberapa
rumusan masalah dalam pembahasan mengenai
geostrategi Indonesia yaitu sebagai berikut :
1.
Apa
yang dimaksud Geostrategi Indonesia sebagai Ketahanan Nasional?
2.
Apa
yang dimaksud dengan konsep Astagatra?
3.
Apa
saja asaa-asas geostrategi Indonesia sebagai ketahanan nasional?
4.
Apa
saja sifat-sifat geostrategi Indonesia sebagai ketahanan Nasional?
5.
Apa
itu geostrategi ideologi dan politik?
6.
Apa
itu geostrategi ekonomi dan sosial budaya?
7.
Apa
itu geostrategi pertahanan keamanan?
BAB II
PEMBAHASAN
- KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGI INDONESIA
Setiap bangsa mempunyai cita- cita luhur yang ingin
dicapai, dan cita-cita tersebut mempunyai fungsi sebagai penentu dari tujuan nasionalnya. Dalam usaha mencapai tujuan nasional bangsa
yang bersangkutan menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, serta gangguan yang
senantiasa perlu dihadapi ataupun ditanggulangi. Suatu bangsa harus mempunyai
kemampuan, kekuatan, ketangguhan, dan keuletan dalam menghadapinya demi untuk
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Dalam mempertahankan kelangsungan hidup ini bagi
bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat harus mempunyai
unsur-unsur tersebut sebagai kesatuan yang disebut dengan ketahanan
nasional.Ketahanan nasional sebagai geostrategi Indonesia disusun dan
dikembangkan berdasarkan geopolitik Indonesia untuk mewujudkan keadilan sosial
sebagai tujuan jangka menengah dan jangka panjang.
- Pengertian dan
Konsep Geostrategi
Geostategi itu sendiri adalah strategi dalam
memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk menentukan kebijakan, tujuan,
serta sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi dapat pula dikatakan sebagai
pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik.
Sedangkan Geostrategi Indonesia adalah
strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk
menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional
bangsa Indonesia.
Dalam menyusun strategi untuk menjamin kelangsungan
hidup bangsa Indonesia dalam bernegara, suatu keharusan bagi bangsa Indonesia
untuk lebih memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor yang tidak
menguntungkan dan lebih juga
faktor-faktor yang membahayakan yang akan menghalang-halangi terwujudnya tujuan
nasional.
Dasar penyusunan strategi ini harus berlandaskan
pada ajaran Pancasila sebagai pedoman dan aksioma hidup bangsa dalam
bermasyarakat dan bernegara yang berkaitan dengan posisi silang sebagai tempat
kelangsungan hidup bangsa, yang kemudian disebut dengan geostrategi Indonesia.
Geostrategi merupakan pelaksanaan geopolitik dalam
kebijakan untuk mencapai tujuan nasional atau tujuan negara yang digariskan dalam Pembukaan UUD
1945. Geopolitik bagi bangsa Indonesia
dikembangkan sesuai ajaran Pancasila yang sebagai landasan ideal geopolitik dan
geostrategi Indonesia, sehingga tidak mengandung unsur-unsur ekspansionisme
maupun kekerasan.
- Pengertian dan
konsep Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu
suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan
ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak
langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup
bangsa dan negara.
Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi
dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi
ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan
ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Pendekatan kesejahteraan
digunakan untuk mewujudkan ketahanan itu berbentuk kemampuan bangsa dalam
menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya
kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sedangkan pendekatan keamanan
adalah kemampuan bangsa melindungi keberadaan serta nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari
luar maupun dari dalam.
Kedua pendekatan ini selalu digunakan bersama-sama, tidak dapat salah satu digunakan
bersama-sama,
tidak dapat salah satu saja. Pendekatan
mana-mana yang lebih
ditekankan tergantung kepada kondisi serta situasi nasional dan Internasional
yang sedang dihadapi bangsa. Dalam hubungan keduanya ini, perlu diingat bahwa
kesejahteraan dan keamanan hanya dapat dibedakan, tetapi tidak dapat
dipisahkan, keduanya saling berhubungan satu sama lain. Kesejahteraan dan
keamanan merupakan tujuan negara
saat sekarang ini, yang berhubungan dengan nasionalisme, terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945.
Penyelenggaraan kesejahteraan memerlukan tingkat keamanan
tertentu, demikian pula penyelenggaraan keamanan memerlukan tingkat
kesejaheraan tertentu pula. Dengan
demikian, penyelenggaraan ketahanan nasional sekaligus memberikan gambaran
tentang kesejahteraan dan keamanan suatu bangsa.
Ketahanan nasional meliputi segenap aspek alamiah
maupun aspek social. Aspek
alamiah itu sendiri meliputi posisi dan lokasi geografis negara, keadaan dan
kekayaan alam, keadaan dan kemampuan penduduk, karena terdiri dari tiga unsur
maka disebut trigatra. Sedangkan aspek sosial meliputi ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, karena tediri dari lima unsur
maka disebut pancagatra. Antara trigatra dan pancagatra terdapat hubungan
timbal balik dan bersifat ketergantungan, maka berdasarakan
pendekatan kesejahteraan dan keamanan, suatu gatra mempunyai peranan:
·
Sama besar untuk kesejahteraan dan
keamanan.
·
Lebih besar kesejahteraan daripada
keamanan.
·
Lebih besar keamanan daripada
kesejahteraan.
Dari kedua pendekatan tersebut , aspek trigatra
memberikan dampak kepada kesejahteraan maupun keamanan. Ideologi dan politik
mempunyai peranan sama besar terhadap
kesejahteraan dan keamanan. Ekonomi
dan sosial budaya mempunyai peranan besar dalam kesejahteraan dan harus
berperan juga dalam keamanan. Pertahanan
keamanan mempunyai peranan besar dalam keamanan, dan berperan juga terhadap
kesejahteraan. Oleh karena itu,
untuk mendapatkan ketahanan nasional yang diinginkan, harus diusahakan
penilaian secara kualitatif atas
perwujudan kesejahteraan dan keamanan dalam setiap gatra.
Konsepsi ketahanan
nasional merupakan suatu konsepsi di dalam pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan yang mencangkup segenap kehidupan bangsa yang
dinamakan ASTAGATRA yang meliputi aspek Alamiah (TRIGATRA), dan aspek Sosial
(PANCAGATRA).
Yang
dimaksud dengan aspek alamiah (trigatra) yaitu :
a.
Posisi
dan Lokasi
Geografi
Negara
Posisi dan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia memberikan gambaran
tentang bentuk ke dalam
(menampakkan corak wujud dan tata susunan tertentu), dan bentuk keluar (situasi
dan kondisi lingkungan serta hubungan timbal balik antara negara dan lingkungan) dari negara kita. Posisi dan lokasi ini
merupakan wadah bagi bangsa yang mendiaminya serta saling mempengaruhi satu
sama lain, dan dengan batas nasional tertentu membedakan Negara Indonesia
dengan bangsa lain.
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh
lautan. Posisi dan lokasi Negara Indonesia berada dalam posisi silang di jalan
silang dunia yaitu antara Benua
Asia dan Benua Australia serta Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Kondisi yang demikian tidak hanya
bersifat fisik tetapi juga terbuka terhadap segala pengaruh dan aliran sosial.
b.
Keadaan
dan Kekayaan
Alam
Sebagai makhluk tuhan, untuk hidup berkembang biak
dan mempertahankan diri, mereka memanfaatkan alam dan kekayaan yang terkandung
di dalamnya. Tentu dalam pemanfaatan itu harus seimbang dan seirama dengan
perkembangan penduduk.
Kekayaan alam terbagai menjadi tiga golongan yaitu
hewani (fauna), nabati (flora) dan mineral (ada yang dapat diperbaharui dan ada
yang tidak dapat diperbaharui). Kekayaan alam di atas terbagi menjadi tiga
lingkungan yaitu di atmosfir, di permukaan bumi dan di dalam bumi. Setiap
bangsa wajib mengelola sumber daya alam untuk kepentingan kesejahteraan maupun keamanan.
Hal tersebut menjadi penting untuk menjaga agar tidak terjadi ketimpangan
antara perkembangan potensi alam dengan jumlah penduduk, baik secara nasional
maupun di dalam konteks dunia (global). Karena hal tersebut dapat membahayakan
ketahanan nasional.
c.
Keadaan
dan kemampuan penduduk
Penduduk merupakan manusia yang tinggal di suatu
tempat atau wilayah. Yang termasuk di dalam masalah penduduk antara lain :
jumlah penduduk, komposisi penduduk, dan distribusi penduduk. Masalah penduduk
ini pada umumnya dikaitkan dengan pencapaian tingkat kemakmuran (kesejahteraan
dan keamanannya). Ada faktor positif dan negatif dari keadaan dan kemampuan
penduduk yang langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi ketahanan
nasional.
Sedangkan aspek sosial (pancagatra) meliputi
:
a.
Ideologi
Suatu bangsa memerlukan landasan falsafah bagi
kelangsungan hidupnya yang sekaligus berfungsi sebagai dasar dan cita-cita nasional yang
hendak dicapai. Bangsa Indonesia memiliki falsafah negara yang kita kenal dengan pancasila
yang lahir dari nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat
Indonesia. Makin tinggi kesadaran dan ketaatan suatu bangsa mengamalkan
ideologi negaranya, maka semakin tinggi pula tingkat ketahanan nasional
dibidang ideologinya.
b.
Politik
Masalah politik yang kita maksudkan di sini dalam
konteksnya dengan negara.
Pusat kekuasaan suatu negara
berada pada pemerintahannya, maka perjuangan memperoleh kekuatan berubah
menjadi perjuangan mengurusi pemerintah.
Jika dianalogikan
dengan ketahanan nasional, maka ketahanan nasional di bidang politik berarti suatu kondisi
dinamik suatu bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar
maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan
hidup politik bangsa dan negara.
Bagi negara
berkembang seperti Indonesia, maka bidang politik masih
banyak masalah yang harus dihadapi. Kesadaran nasional yang masih perlu
ditingkatkan, kwalitas pertisipasi rakyat yang masih belum bersifat nasional,
serta dibutuhkan inisiatif pemerintah yang memadai, agar terjadi keseimbangan
dan keserasian. Maka tingkat ketahanan politik dapat diukur dengan kemampuan
suatu sistem politik dalam menghadapi dan menanggulangi problemnya.
d.
Ekonomi
Ketahanan nasional dibidang ekonomi merupaka suatu
kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang membahayakan kehidupan ekonomi
bangsa dan negara.
Oleh karena itu, untuk ketahanan nasional dibidang
ekonomi ini diperlukan pembinaan ekonomi yang pada dasarnya adalah menentukan
kebijaksanaan ekonomi dan pembinaan faktor produksi serta pengolahannya di
dalam produksi dan distribusi serta pengelolaanya di dalam distribusi barang
dan jasa, baik di dalam negeri maupun didalam hubungannya dengan luar negeri.
e. Sosial budaya
Faktor yang mempengaruhi ketahanan nasioanl dibidang
sosial budaya adalah tradisi. Tradisi bangsa adalah seluruh kepercayaan,
anggapan dan tingkah laku yang terlembagakan yang diwariskan dan diteruskan
dari generasi kegenerasi serta memberikan suatu bengsa sistem nilai dan sistem
norma untuk menjawab tantangan setiap tahap perkembangan sosial. Tradisi bersifat
dinamis dapat membantu ketahanan nasional, tetapi tradisionalisme yang sikap
atau pandangan memuji secara berlebihan masa kehendaknya dapat kita tinggalkan.
f.
Militer
HANKAM
Pertahanan kemanan adalah daya upaya rakyat dengan
angkatan bersenjata sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi utama
pemerintah Negara dalam menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan mencapai
keamanan bangsa dan negara,
serta kemampuan perjuangannya dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan dan
menggerakkan seluruh potensi dan kekuatan masyarakat dalam seluruh bidang
kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Ketahanan nasioanal dibidang HANKAM merupakan suatu
kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan
dan gangguan yang membahayakan pertahanan dan keamanan bangsa dan negara.
- ASAS KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah
tata laku yang
didasari oleh nilai-nilai
yang tersusun berlandasan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara yang
terdiri dari:
- Asas Kesejahteraan
dan Keamanan
Dalam menyelenggarakan ketahanan
nasional menggunakan asas kesejahteraan dan keamanan. Asas ini dapat dibedakan tetapi tidak
dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar serta esensial,
baik sebagai peroranagan maupun kelompok dalam kehidupan masyarakat, berbangsa
dan bernegara. Dengan demikian
kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional.
Tanpa kesejahteraan dan keamanan, sistem kehidupan nasional tidak dapat berlangsung, sehingga dengan demikian
kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsic yang ada pada kehidupan nasional
itu sendiri. Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat
dicapai dengan minitik beratkan pda kesejahteraan, tetapi tidak mengabaikan
keamanan. Sebaliknya
memberikan prioritas pada keamanan tidak mengabaikan kesejahteraan. Baik kesejahteraan maupun keamanan harus
selalu berdampingan pada kondisi apapun. Dalam
kehidupan nasional tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yan dicapai
merupakan tolak ukur ketahanan
nasional.
- Asas Komperhensif
Integral atau Menyeluruh Terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup
segenap aspek kehidupan bangsa secara menyeluruh dan terpadu dalam bentuk
perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dari
seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian
ketahanan nasional mencangkup ketahanan segenap
aspek kehidupan bangsa secara utuh,menyeluruh dan terpadu satau komperhensif
integral.
- Asas Mawas ke
Dalam dan Mawas ke Luar
Sistem kehidupan nasional merupakan
perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi.Di smping
itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan
sekelilingnya. Dalam proses interaksi tesebut dapat timbul berbagai dampak,
baik bersifat positif maupun negative. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke
dalam dan mawas ke luar.
Mawas ke dalam bertujan untuk menumbukan
hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itiu sendiri berdasarkan
nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat
kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal
ini tidak berarti bahwa ketahanan
nasional mengandung sikap isolasi atau
nasionalisme sempit.
Mawas ke luar bertujuan untuk dapat
mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan mengatasi dampak
lingkungan strategis luar negeri. Serta
menerima kenyataan adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia
internasional. Untuk menjamin
kepentingan nasional, kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan
nasional, agar dapat memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan
daya tawar. Namun demikian interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk
kejasama yang saling menguntungkan.
- Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan,
kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong-royong, tenggang rasa dan tanggung
jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan. Namun
perbedaan itu harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan, serta
dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat antagonistic yang
saling menghancurkan.
- SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL
Ketahanan Nasional memiliki sifat yang
terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam landasan asas-asasnya yaitu :
- Mandiri,
yaitu Ketahanan Nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan
sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak
mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian
bangsa. Kemandirian ini merupakan prasyarat untk menjalin kerja sama yang
saling menguntungkan dalam perkembangan global.
- Dinamis,
yaitu Ketahanan Nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun
menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan Negara, serta
kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan
pengertian bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan
perubahan itu senantiasa berubah pula. Oleh sebab itu, upaya meningkatkan
Ketahanan Nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan
dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang
lebih baik.
- Manunggal,
yaitu Ketahanan Nasional memiliki sifat integratif yang diartikan
terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras
diantara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
- Kewibawaan,
yaitu Ketahanan Nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal
tersebut dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan
oleh pihak lain, sehingga merupakan daya tangkal suatu negara. Semakin
tinggi daya tangkal suatu negara akan semakin besar pula kewibawaan.
- Konsultasi dan
Kerjasama, yaitu Ketahanan Nasional
Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak
mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sikap
konsultatif dan kerja sama, serta saling menghargai dengan mengandalkan pada
kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
- PERWUJUDAN GEOSTRATEGI INDONESIA
1.
Geostrategi Ideologi dan Politik
Aspek ideologi dan politik mempunyai
peranan yang sama besar terhadap kesejahteraan dan keamanan. Dengan ideologi
bangsa Indonesia
harus memiliki kemampuan-kemampuan baik statis maupun dinamis di bidang kesejahteraan dan keamanan. Dalam
rangka mengembangkan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, ideologi erat hubungannya dengan politik. Ideologi bersifat asasi
politik adalah suatu kebijaksanaan yang selaras dengan ruang dan waktu.
a. Geostrategi
Aspek Ideologi
Ideologi selalu berkaitan dengan
pandangan hidup suatu bangsa sebagai dasar filsafatnya yang merupakan
kristalisasi gagasan dasar yang diyakini kebenarannya. Setiap ideologi pada
dasarnya tersimpul atas tiga unsur yaitu unsur keyakinan, unsur mitos, dan
unsur loyalitas. Definisi ideologi yang langsung dikaitkan dengan kehidupan
kenegaraan ialah seperangkat prinsip dasar yang sistematis dan menyeluruh
tentang manusia dan kehidupannya baik individual maupun sosial dalam kehidupan
kenegaraan. Ideologi juga bisa diartikan sebagai seangkaian nilai yang disusun
secara sistematik dan merupakan kebulatan suatu ajaran atau doktrin.
Geostrategi aspek
ideologi ditujukan untuk mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, serta
gangguan yang akan membahayakan kelangsungan kehidupan Pancasila sebagai dasar
filsafat bangsa dan negara. Geostrategi aspek ideologi tersebut dirumuskan
bahwa kondisi mental bangsa Indonesia yang belandaskan keyakinan kebenaran
ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara
persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan untuk menangkal pengaruh ideologi
asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Kekuatan ideologi tergantung kepada
rangkaian nilai yang terdapat di dalamnya yang dapat memenuhi serta menjamin
segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia yang mencakup segenap nilai hidup
dan hakikat kepribadian bangsa dan negara.
Suatu bangsa yang memiliki ideologi
sesuai kepibadiannya saja belum menjamin geostrategi nasional dibidang ideologi
tersebut. Hal ini sangat begantung pada penghayatan serta pengamalannya.
Penghayatan dan pengamalan ideologi dapat dibedakakan menjadi:
a) Pelaksanaan
objektif yaitu pelaksanaan dalam Undang-Undang Dasar dan segala peraturan hukum
di bawahnya, serta dalam kegiatan penyelenggaraan negara.
b) Pelaksanaan
subjektif yaitu pelaksanaan oleh pribadi perseorangan dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa.
Pelaksanaan ideologi inilah yang sangat
memengaruhi ketahanan aspek ideologi. Makin tinggi ketaatan dan kesadaran suatu
bangsa dalam melaksanakan ideologinya makin tinggi pula tingkat geostrategi
aspek ideologi tersebut. Sebaliknya, makin kurang kesadaran dalam melaksanakan
ideologi maka semakin kurang tingkat geostrategi aspek ideologinya.
b. Geostrategi
Aspek Politik
Geostrategi aspek
politik ditentukan oleh kemampuan sistem politik dalam menanggulangi segala
bentuk tantangan dan ancaman yang ditujukan kepada kehidupan politik bangsa
Indonesia. Geostrategi aspek politik tersebut dirumuskan bahwa kondisi
kehidupan politik bangsa yang berlandaskan demokrasi politik berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang mengandung kemampuan memelihara
stabilitas politik yang sehat dan dinamis serta kemampuan menerapkan politik
luar negeri yang bebas aktif.
Masalah politik selalu dihubungkan
dengan masalah negara, karena kekuasaan di dalam suatu negara berpusat pada
pemerintahan negara. Oleh karena kekuasaan pada suatu negara berpusat pada
pemerintahannya, maka perjuangan untuk memperoleh kekuasaan berubah menjadi
perjuangan menguasai
pemerintahan.
Kehidupan politik dapat dibagi menjadi 2 sektor, yaitu sector masyarakat dan
sector pemerintah. Masyarakat berfungsi sebagai masukan yang berwujud
pernyataan keinginan dan tuntutan masyarakat sedangkan pemerintah berfungsi
sebagai keluaran yaitu dengan menentukan kebijaksanaan umum yang berupa
keputusan politik.
Kehidupan politik yang terdiri dari 2 sector tersebut harus
berhubungan secara harmonis sesuai asas demokrasi, yaitu pemerintahan dari
rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat, yaitu adanya tuntutan atau dukungan dari
rakyat dipertimbangkan oleh wakil rakyat dan hasilnya berupa kebijaksanaan atau
peraturan untuk rakyat.
Ada beberapa fungsi
politik yang menunjukkan tingkat geostrategi politik suatu bangsa dan negara
untuk mewujudkan stabilitas politik, yaitu sebagai berikut :
a)
Mempertahankan
pola
Sistem
politik cenderung mempertahakan tata cara, kebiasaan, serta norma yang berlaku.
Berhasil tidaknya hal tersebut tergantung pada penerimaan dan pengakuan
masyarakat, serangkaian sikap dan sistem nilai yang cocok dengan sistem
politik, serta sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat bersangkutan
b)
Pengaturan
dan penyelesaian ketegangan
Perlu
diciptakan prosedur penyelesaian ketegangan di masyarakat berupa konsultasi,
perundingan dan pencarian alternative yang akan menghasilkan penyelesain secara
dami lebih menguntungakan
c)
Penyesuaian
keadaan
Sistem
politik harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan, baik terjadi
dalam masyarakatnya sendiri maupun diluar negara dalam hubungan internasional
yang besifat interdependensi dan interelasi antar negara. Sisttem politik tidak
boleh bersifat statis, harus peka terhadap berbagai perubahan, serta harus
memiliki daya adaptasi yang besar.
d)
Pencapaian
tujuan
Tujuan
negara serta pencapaiannya merupakan sesuatu yang ditentukan serta disepakati
oleh masyarakat itu sendiri sebagai suatu landasan untuk bertindak dan mengarah.
Dalam hal ini kensensus nasional tentang tujuan negara dan cara pencapaiannya
sangat dipelukan dalam sistem politik.
e)
Penyatuan
sistem
sosial
Sistem politik
harus bias mengatasi berbagai hambatan dan gangguan terhadap sistem sosial
sebagai rasa tidak puas, ketegangan, perpecahan dan sebagainya. Dalam mengatasi
angguan harus memperhatikan ideology negara karena dapat berperan sebagai
pemersatu bangsa.
- Geostrategi Ekonomi dan Sosial Budaya
Peranan aspek ekonomi dan sosial budaya dalam
kesejahteraan dan keamanan, yaitu lebih besar kesejahteraannya daripada keamanan,
atau mempunyai peranan lebih besar dalam kesejahteraan dan harus berperan juga
dalam keamanan.
- Geostrategi Aspek Ekonomi
Geostrategi aspek
ekonomi merupakan mata rantai terlemah di antara geostrategi nasional
Indonesia. Sampai sekarang, geostrategi aspek ekonomi belum mencapai apa yang
diinginkan. Geostrategi aspek ekonomi tersebut dirumuskan bahwa kondisi
perekonomia bangsa yang berlandaskan demokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila
yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis
serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing yang
tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
Istilah ekonomi dalam kenegaraan yang dimaksudkan
adalah kesuluruhan kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan factor
produksi yaitu bumi, sumber alam, tenaga kerja, modal, teknologi dan menejemen
dalam produksi serta distribusi barang dan jasa demi keejahtraan rakyat baik fisik
menterial maupun mental spiritual.
Pembinaan aspek
ekonomi pada dasarnya merupakan penentuan kebijaksanaan dan pembinaan faktor
produksi serta pengolahannya di dalam produksi dan distribusi barang serta
jasa, baik di dalam negeri maupun luar negeri, karena ancaman, tantangan,
hambatan, serta gangguan, di bidang ekonomi ditujukan kepada faktor produksi
dan pengolahannya yang dapat mengacaukan perkembangan ekonomi dan dapat
melemahkan geostrategi nasional. Faktor-faktor yang memengaruhi geostrategi
nasional aspek ekonomi ialah bumi, sumber alam, tenaga kerja, faktor modal, faktor
teknologi, hubungan luar negeri, prasarana, dan faktor manajemen.
- Geostrategi Aspek Sosial Budaya
Suatu masyarakat
tidak mungkin ada tanpa kebudayaan, sedang kebudayaan hanya ada di dalam
masyarakat. Hal ini menunjukkan hubungan yang erat antara masyarakat dan
kebudayaan. Seluruh kehidupan manusia tercakup dalam kebudayaan. Geostrategi
aspek sosial budaya tersebut dirumuskan bahwa kondisi kehidupan sosial
kebudayaan bangsa yang dijiwai kepribadian Pancasila, mengandung kemampuan
membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, cinta nusa dan bangsa dan
mamu menangkal pengaruuh budaya asing
yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
Kebudayaan
Indonesia yang disebut kebudayaan nasional, merupakan hasil dari interaksi dan
integrasi budaya-budaya daerah, dan juga hasil interaksi dan integrasi dari
nila-nilai budaya yang telah ada dengan budaya asing, yang kemudian juga
diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa Indonesia.
Untuk budaya asing
yang masuk, perlu adanya pembinaan kebudayaan dengan tujuan untuk menangkal
pengaruh negatif yang dapat memecah perekat bangsa baik langsung maupun tidak
langsung serta membahayakan kehidupan kebudayaan nasional, dengan berusaha
menjaga keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara
manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan,
keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin.
- Geostrategi Pertahanan Keamanan
Pertahanan keamanan
mempunyai peranan lebih besar dalam keamanan, dan berperan juga terhadap
kesejahteraan. Hal ini merupakan salah satu fungsi utama pertahanan keamanan
dalam pemerintahan negara, yaitu fungsi mengamankan bangsa dan negara
Indonesia. Geostrategi aspek pertahanan keamanan tersebut dirumuskan bahwa
kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat
yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan negara yang dinamis,
mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta kemampuan mempertahankan
kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Pertahanan keamanan
yang memiliki daya tangkal yang tinggi dalam menghadapi kemungkinan ancaman
dari luar membutuhkan anggaran yang sangat besar. Di sisi lain, kita dihadapkan
kepada berbagai keterbatasan. Dengan mengacu pada negara-negara lain yang
membangun kekuatanan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi, yaitu hanya
untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi. Pengembangan
konsep dengan susunan kekuatan pertahanan keamanan negara meliputi (sumarsono
dkk, 2001):
·
Perlawanan
bersenjata terdiri atas bala nyata yang merupakan kekukatan TNI yang selalu
siap dan yang dibina, sebagai kekuatan cadangan serta bala potensial.
·
Perlawanan
tidak bersenjata yang berfungsi sebagai Tibum, Linra, Kamra, dan Linmas.
·
Komponen
pendukung perlawanan bersenjata dan tidak bersenjata sesuai bidang profesi
masing-masing dengan pemanfaatan semua sumber daya nasional, sarana, dan
prasarana serta perlindungan masyarakat terhadap bencana perang dan bencana
lainnya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Geostrategi di Indonesia di bentuk sebagai landasan dalam
menjaga keutuhan masyarakat dari ancaman dan gangguan baik itu yang datang dari
dalam maupun luar wilayah Indonesia. Strategi yang juga bertujuan sebagai
sarana dalam membangun Indonesia yang lebih baik dan terlindungi dari konflik
yang merusak kesatuan dan persatuan bangsa yang mana dikemas dalam suatu konsep
yang disebut Ketahanan Nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Bakry, Noor Ms. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Sumarsono (dkk). 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Suswanto, Bambang
(dkk). 2010. Pendidikan Kewarganegaraan.
Bandung: Alfabeta.
Winarno. 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan.
Jakarta: Bumi Aksara.