Kamis, 27 Oktober 2016

SANG PENGGENGGAM SURGA(KU)

Teruntuk sang penggenggam surga ku,
Izinkan diri ini memulai dengan segudang kata tertulusku
Seuntai  pengampunanku untukmu.
Maafkan,
Maafkan aku jika keputusanku membuatmu repot tak menentu
Maafkan aku jika kini tak ada lagi banyak waktu
Aku bahkan tak pernah tahu
Apakah  aku sanggup melewati
Atau justru terkapar mati
Yang kutahu, doamu selalu menguatkan tekad di hati

Kau tahu?
Terkadang aku berfikir lebih baik mundur teratur
Berbalik arah agar aku tak pernah menemui impian yang berbentur
Namun lagi-lagi teduhnya wajahmu senantiasa mendorongku maju
Bahkan aku sanggup berlari layaknya tengah bertempur

Teruntuk sang penggenggam surga ku,
Kini diri ini telah tumbuh dewasa
Bahkan hampir kepala dua
Dan akupun telah banyak mengenal dunia
Namun bolehkah aku berhenti dari rutinitas yang amat menyiksa?

Aku hanya ingin bersamamu
Belajar memasak hingga menjahit baju
Menanti tiap senja hanya denganmu
Tidak dengan manusia-manusia yang pandai beradu

Aku lelah
Bahkan teramat lelah
Bolehkah aku menyandarkan kepalaku di pangkuanmu?
Bisakah kau meninabobokanku dengan belaian hangatmu?
Berjanjilah,
Engkau akan tetap menemaniku,
Disini bersamaku,
Hanya bersamaku,
Membasuh lesu jiwaku,
Hingga nyanyian syahdumu memejamkan mataku
Dan melelapkan tidurku






Tidak ada komentar:

Posting Komentar