MAKALAH
“ PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN MASA BAYI”
Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi
Perkembangan
DI SUSUN OLEH :
NAMA :
RIFATI ASFI
KELAS : PAI 1A
NIM : 16115799
INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
KEBUMEN
FAKULTAS TARBIYAH
TAHUH AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Psikologi Perkembangan yang mengambil tema
“Pertumbuhan dan Perkembangan Masa Bayi”.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada :
1.
Drs. Imam Satibi selaku Rektor Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Kebumen.
2.
Umi Arifah, MM selaku dosen pembimbing mata kuliah
Psikologi Perkembangan.
3.
Serta teman-teman yang telah membantu kelancaran penulisan
makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritik dari rekan-rekan pembaca
sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan bagi rekan-rekan pembaca.
Kebumen,
04 November 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. LATAR BELAKANG MASALAH............................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................ 2
C. TUJUAN.................................................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN......................................................................................................
A.KONSEP DASAR PSIKOLOGI PERKEMBANGAN................................................... 3
1. Pengertian Psikologi dan Psikologi
Perkembangan.................................................. 3
2. Tujuan Psikologi Perkembangan............................................................................. 4
3. Prinsip Psikologi Perkembangan.............................................................................. 5
B. OBJEK, TEORI, DAN METODE PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN........................... 6
C. PSIKOLOGI BAYI..................................................................................................... 11
1.Tumbuh Kembang Anak Pasca Lahir....................................................................... 11
2. Masa Bayi............................................................................................................... 11
3. Perkembangan Masa Bayi....................................................................................... 14
4. Perkembangan Emosi Bayi...................................................................................... 22
5. Perkembangan Sosialisasi Bayi............................................................................... 25
6. Bahaya-Bahaya dalam Perkembangan
Masa Bayi................................................... 26
BAB
III PENUTUP..............................................................................................................
Kesimpulan..................................................................................................................... 29
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap
individu yang dilahirkan akan mengalami fase atau masa untuk menjalani
kehidupannya. Masa yang jauh berbeda bila dibandingkan dengan kehidupan
sebelumnya. Setiap masa atau fase pun memiliki tugas dan peran yang berbeda.
Hal ini tentu dipengaruhi oleh usia yang lambat laun semakin beranjak dewasa.
Tiap-tiap individu sudah seharusnya menjalani dan menyelesaikan setiap tugas
perkembangannya sesuai fase yang tengah dialami.
Dari
seluruh fase yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia, salah satu fase yang
berperan penting adalah masa bayi. Hal ini terjadi karena masa bayi adalah masa
dimana individu memulai kehidupannya dan bukan tidak mungkin dari masa inilah,
karakter individu akan terbentuk untuk menjalani kehidupannya di masa
mendatang. Tentu banyak alasan lainnya, diantaranya karena masa bayi adalah
masa yang paling awal untuk mengenal lingkungakan serta mempelajari berbagai
banyak hal di sekitarnya.
Dalam
perjalanan fase ini, juga terdapat banyak tugas yang harus diselesaikan oleh
tiap individu. Tugas yang akan menjadikannya individu yang mandiri dan
berkarakter. Di sisi lain, orang tua dan lingkungan juga sangat berperan untu
kelancarannya,sebagai orang tua seyogyanya memahami betul apa yang dibutuhkan sang
bayi dalam memenuhi tugas-tugasnya.
Karena
keunikan dari fase inilah yang mendorong penulis untuk mengkaji lebih dalam
yang penulis tuangkan dalam makalah berjudul “Pertumbuhan dan Perkembangan Masa
Bayi”.
B.
Rumusan
Masalah
Beberapa
rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :
1. Apa
yang disebut masa bayi ?
2. Apa
saja ciri-ciri dan tugas pada perkembangan masa bayi ?
3. Apa
saja perkembangan emosi bayi ?
4. Apa
saja perkembangan sosialisasi bayi ?
5. Apa
saja bahaya-bahaya dalam perkembangan masa bayi?
C.
Tujuan
Beberapa
tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui apa itu masa bayi
2. Untuk
mengetahui cirri-ciri dan tugas perkembangan masa bayi
3. Untuk
mengetahui perkembangan emosi bayi
4. Untuk
mengetahui perkembangan sosialisasi bayi
5. Untuk
mengetahui bahaya dalam perkembangan masa bayi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KONSEP DASAR
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
1.
Pengertian
Psikologi dan Psikologi Perkembangan
Kata
“Psikologi” mengandung kata psyche, yang dalam bahasa Yunani berarti jiwa dan
kata logos yang berarti ilmu. Berdasarkan pertimbangan perbedaan yang jelas
dalam maknanya serta penggunaan secara bergantian, maka kedua istilah tersebut
dapat diartikan sebagai berikut:
a. Ilmu
jiwa merupakan istilah dalam bahasa Indonesia sehari-hari yang dipahami setiap
orang sehingga digunakan dalam arti yang luas. Adapun kata psikologi merupakan
istilah ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah sehingga penggunaannya dirujuk
pada pengetahuan ilmu jiwa yang bercorak ilmiah tertentu.
b. Ilmu
jiwa meliputi segala pemikiran, pengetahuan, tanggapan, khayalan, dan spekulasi
mengenai jiwa. Adapun psikologi meliputi ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang
diperoleh secara sistematis dengan metode ilmiah yang mememnuhi syarat-syarat
sebagaimana disepakati oleh paa psikolog masa kini. Istilah ilmu jiwa merujuk
pada ilmu jiwa pada umumnya,sedangkan istilah psikologi merujuk pada ilmu jwa
yang ilmiah menurut norma ilmiah modern. (Gerungan,2004,1)
Dengan demikian, ilmu jiwa belum tentu
psikologi sedangkan psikologi merupakan ilmu jiwa. Adapun psikologi
perkembangan merupakan salah satu ilmu psikologi yang membahas perubahan dan
faktor-faktor umum yang memengaruhi perubahan pada manusia, baik yang bersifat
fisik maupun psikis akibat adanya proses kematangan dan interaksi lingkungan. (Singgih
D.Gunarsa,2003,31)
Perkembangan itu sendiri mempunyai tiga
sifat, yakni :
a. Sistematis,
adanya keterkaitan antara faktor fisik dan aspek kejiwaan atau tingkah laku
yang ditimbulkan. Contohnya, anak bisa berjalan karena kematangan otot yang
sudah kuat untuk berjalan.
b. Progresif,
perkembangan menunjuk pada suatu proses yang lebih sempurna seiring dengan
bertambahnya umur manusia. Contohnya, perubahan anak dari kecil menjadi dewasa
serta perubahan pengetahuan dan kemampuan yang lebih baik.
c. Berkesinambungan,
proses perubahan itu bersifat bertahap. Contohnya bayi yang dapat berjalan
melalui tahapan melata, merangkak, dan berdiri.
Psikologi menurut islam memiliki
kesamaan objek studi dengan psikologi perkembangan pada umumnya , yaitu proses
petumbuhan dan perubahan manusia. Jika psikologi pekembangan membatasi
penelitiannya dari konsepsi sampai kematian , studi literatur keagamaan
memperluas ruang lingkup penelitiannya pada kehidupan yang bersifat
transedental, termasuk kehidupan setelah mati. Juga secara fundamental
memandang manusia sesuai citranya sebagai khalifah dimuka bumi. Jadi psikologi
pekembangan menurut islam merupakan kajian atas proses pertumbuhan dan perubahan
manusia yang menjadikan Al Quran dan hadits sebagai landasan berfikirnya.
(Hasan, 2006, 11)
2.
Tujuan
Psikologi Perkembangan
Elizabeth B. Hurlock menyimpulkan bahwa
tujuan psikologi perkembangan lebih mempersoalkan faktor-faktor umum yang
memengaruhi proses perkembangan yang terjadi dalam diri individu yaitu:
a. Menemukan
perubahan yang terjadi pada usia yang umum dan yang khas dalam
penampilan,perilaku, minat dan tujuan tiap-tiap periode perkembangan.
b. Menemukan
kapan perubahan itu terjadi
c. Menemukan
sebab-sebabnya
d. Menemukan
cara perubahan itu memengaruhi perilaku
e. Menemukan
dapat atau tidaknya perubahan – perubahan itu diramalkan
f. Menemukan
apakah perubahan itu bersifat individual atau universal
3.
Prinsip
Psikologi Perkembangan
a. Prinsip
Psikologi Perkembangan Secara Umum
Menurut Syamsul Yusuf
dalam bukunya Psikologi Perkembangan Anak
dan Remaja(2002,32), prinsip
psikologi secara umum terdiri atas sebagai berikut:
1) Proses
yang tidak pernah berhenti
2) Berlangsung
secara terus menerus yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang
hidup sampai mencapai kematangan atau masa tua
3) Setiap
aspek pekembangan individu, baik fisik, emosi, intelegensi, maupun sosial satu
sama lain saling memengaruhi
4) Mengikuti
pola atau arah tertentu atau setiap perkembangan merupakan hasil perkembangan
dari tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat bagi pekembangan selanjutnya
5) Terjadi
pada tempo yang berlainan
6) Mempunyai
ciri khas pada setiap fase perkembangannya
7) Setiap
individu yang normal akan mengalami tahapan perkembangan
b. Prinsip
Dasar Psikologi Perkembangan dari Perspektif Islam
Ada
5 prinsip dasar psikologi perkembangan dari perspektif islam menurut
Hasan,Purwakania(2006, 15) yaitu:
1) Pertumbuhan
dan perkembangan merupakan proses yang bertahap dan berangsur- angsur
2) Pertumbuhan
dan perkembangan manusia mempunyai pola tertentu
3) Perkembangan
manusia adalah proses komulatif dan simultan
4) Pertumbuhan
dan perkembangan manusia melampaui keberadaan fenomena dunia
5) Pertumbuhan
dan perkembangan manusia melewati periode kritis dan sensitif tertentu
B.
OBJEK,
TEORI DAN METODE PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
1.
Objek
Psikologi Perkembangan
Objek
psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai person, artinya
masyarakat hanya merupakan tempat berkembangnya person tersebut. Psikologi
perkembangan ini mencakup psikologi anak, psikologi puber dan
adolensi(psikologi pemuda), psikologi orang dewasa, dan psikologi orang tua.
(Alex Sobur, 2003, 57)
2.
Teori
– teori Perkembangan
Suatu
teori akan memperoleh arti penting apabila lebih banyak dapat melukiskan,
menerangkan dan meramalkan gejala – gejala yang ada.
a. Teori
yang Berorientasi Biologis
Teori ini menitikberatkan pada bakat
atau faktor keturunan dan konstitusi yang dibawa sejak lahir. Perkembangan anak dilihat
sebagai pertumbuhan dan pemasakan organisme. Perkembangan bersifat endogen,
artinya perkembangan tidak hanya berlangsung spontan tetapi juga dimengerti sebagai pemekaran
predisposisi yang telah ditentukan secara biologis dan tidak dapat berubah
lagi.
Kelemahan teori yang berorientasi
biologis dijumpai pada waktu anak dalam suatu kondisi tertentu mampu
melaksanakan tingkah laku operasi, yaitu melakukan tingkah laku intelektual
pada waktu yang lebih awal daripada stadium pekembangannya , misalnya dapat
membaca pada waktu yang sangat awal.
b. Teori
Lingkungan
Teori lingkungan(teori milieu) adalah
teori yang bersifat sosiologis. Teori ini termasuk dalam teori belajar dan
teori sosialisasi yang mengartikan bahwa perkembangan adalah bertambahnya
potensi untuk bertingkah laku yang tidak bergantung pada perubahan spontan
struktur diri organisme tetapi bergantung pada apa yang dipelajari dengan
teknik-teknik yang tepat guna memperlihatkan pola tingkah laku yang khas
lingkungan tersebut.
c. Teori
Psikodinamika
Ialah teori
psikologi yang mendasarkan pada kepercayaan bahwa perilaku didorong oleh energy
dari dalam dan lebih banyak dikuasai oleh ketidaksadaran. Psikodinamika
memberikan sumbangan yang cukup berarti dalam perkembangan psikologi, yang
paling utama yakni id, ego, dan super ego yang menghasilkan perilaku manusia.
Salah satu pendekatan
psikodinamika kontemporer yang terkenal adalah teori hubungan-objek. Teori ini berfokus pada cara anak mengembangkan
representasi simbolik dari orang-orang yang penting dalam kehidupan mereka.
Teori hubungan-objek ini menganggapm penting perkembangan individu pada usia
awal, yaitu 0-5 bulan. Tahap awal perkembangan manusia dipandang sebagai masa
pembentukan kepribadian individu dan menentukan bagaimana individu akan
menapaki tahap perkembangan selanjutnya.
Individu yang terpenuhi kebutuhan dasarnya pada tahap ini akan
menjadi pribadi yang berhasil dan bahagia dan sebaliknya individu yang kurang
kebutuhan dasarnya dan mengalami banyak onflik akan cenderung memunculkan
masalah pada masa perkembangannya. (Lusi Nuryanti, 2008, 13)
d. Teori
Interaksionisme
Istilah interaksionisme merujuk pada
pengertian interaksi, yaitu pengaruh timbal balik antara pribadi dan dunia
luar. Interaksi ini mengandung arti bahwa orang dengan mengadakan reaksi dan
aksi ikut memberikan bentuk pada dunia luar (keluarga, teman, tetangga, kelas
sosial, kelompok kerja dan bangsa).
e. Teori
Perkembangan dan Pendidikan
Teori mengenai tugas perkembangan
dilukiskan sebagai proses yang membawa seseorang pada suatu tingkah laku yang
lebih tinggi. Tugas perkembangan tersebut menunjukkan adanya hubungan dengan
pendidikan, yaitu pendidikan dan pelajaran formal yang diterima seseorang.
Pendidikan menentukan tugas yang dapat dilaksanakan seseorang pada masa-masa
hidup tertentu.
f. Teori
Emansipasi
Teori emansipasi adalah teori yang
paling tepat untuk menerangkan dan mengerti perkembangan seseorang. Teori
emansipasi ini menitikberatkan pengaruh kebudayaan dan pengaruh kelompok dalam
keadaan situasi sosial yang sama.
3.
Metodologi
Psikologi Perkembangan
Menurut
Monks dalam bukunya Psikologi
Perkembangan Pengantar dalam Berbagai
Bagiannya (2006, 2-3), metode perkembangan dapat dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu:
a. Pendekatan
Umum
Pendekatan umum dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu:
·
Metode Longitudinal vs Transversal
Metode longitudinal adalah cara
menyelidiki anak dalam jangka waktu yang lama, misalnya mengikuti perkembangan
seseorang dari lahir sampai meninggal, atau mengikuti perkembangan seseorang
dalam sebagian waktu hidup, yaitu selama masa kanak- kanak atau selama remaja.
Dengan metode ini diteliti beberapa aspek tingkah laku pada satu atau dua orang
yang sama dalam beberapa tahun yang kemudian akan diketahui perkembangan secara
menyeluruh.
Metode transversal atau kros-seksional
adalah metode perbandingan yang diterapkan pada orang-orang atau sekelompok
orang dari tingkatan usia yang berbeda-beda, misalnya status masyarakat yang
berbeda-beda.
·
Pendekatan Lintas Budaya
Pendekatan lintas budaya (kros-kultural)
adalah sebuah metode pendekatan yang melihat dari sisi perbedaan kebudayaan
yang terdapat dalam satu lingkungan masyarakat yang sama. Penerapan metode ini
biasanya dilakukan dengan cara melakukan sebuah penelitian, misalnya penelitian
terhadap orang berkulit hitam yang cenderung memperoleh skor beberapa angka
lebih rendah daripada orang berkulit putih. Hal ini menunjukkan bahwa orang
berkulit hitam kurang cerdas daripada mereka yang berkulit putih.
b. Metode
Spesifik
Metode spesifik dibagi
menjadi dua macam, yaitu:
·
Metode Eksperimental
Metode ekspeerimental dapat dibedakan
menjadi eksperimen murni dan eksperimen lapangan. Perbedaannya terletak pada
tingkat kemungkinan dalam memahami hubungan antar faktor – faktor tertentu
dengan gejala perkembangan.
Pada eksperimen murni, control terhadap
situasi lebih dapat dilakukan dengan baik. Dengan demikian, hubungan antara
suatu variable dengan suatu gejala perkembangan lebih dapat ditentukan. Adapun
eksperimen lapangan bertitik tolak dari kehidupan nyata, dalam hal ini sering
hubungan antara suatu variable dan suatu gejala perkembangan tidak dapat dilihat
dengan pasti.
·
Metode Noneksperimental
Perbedaan metode noneksperimental dengan
metode eskperimental tidak hanya dalam hal kecermatan cara mengadakan
registrasi, yaitu dalam hal pengumpulan dan pencatatan data, tetapi juga dalam
hal representativitas sampel. Pemilihan kelompok cukup dilakukan penelitian
terhadap beberapa kasus, misalnya terhadap anak-anak tingkatan umur tertentu
yang secara berturut-turut atau bersamaan waktu diobservasi oleh beberapa
pengamat.
PSIKOLOGI BAYI
A.
TUMBUH
KEMBANG ANAK PASCA LAHIR
Pertumbuhan dan perkembangan badan anak akan
berkembang pesat setelah dilahirkan. Ketika masih dalam kandungan perkembangan
badannya dibatasi oleh
ruang, tetapi setelah dilahirkan ruang tersebut tidak lagi menjadi pembatas.
Setelah dilahirkan, tumbuh kembang anak terbagi menjadi tiga periode, yaitu
sebagai berikut:
a)
Masa
bayi, yaitu sejak kelahiran sampai usia 24 bulan
b)
Masa
anak dibawah usia lima tahun (balita, usia 24 bulan-59 bulan)
c)
Masa
anak pra sekolah (anak usia 60 bulan- 70 bulan)
B.
MASA BAYI
1. Pengertian
Masa Bayi
Masa bayi dianggap sebagai periode kritis dalam
perkembangan kepribadian karena merupakan periode dasar untuk kepribadian masa
dewasa (Elizabeth B. Hurlock, 76). Menurut Hurlock, masa ini dibagi menjadi dua bagian sebagai berikut (Elizabeth
B. Hurlock, 52)
a) Periode
Partunate
Periode
ini berlangsung sejak bayi keluar dari rahim ibu hingga tali pusar dipotong dan
diikat. Periode partunate berlangsung selama 15-20 menit setelah dilahirkan
ditandai dengan pemotongan tali pusar bayi untuk menjadi individu yang
terpisah, mandiri, dan berbeda.
b) Periode
Natunate
Periode
ini berlangsung sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidupan. Periode
neonate menurut criteria medis, berakhir dengan putusnya tali pusar, sekitar 2
minggu setelah lahir. Menurut konteks psikologis, periode ini berakhir dengan
bertambahnya kembali berat lahir yang hilang dan indikasi dimulainya kembali
perkembangan dan penyesuaian yang diperlukan untuk hidup bebas dari
perlindungan lingkungan rahim.
2. Karakteristik
Bayi Baru Lahir ( Neonatal)
Pada masa ini
terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah dan
mulai berfungsinya organ tubuh. Masa neonatal juga terbagi menjadi dua periode
yaitu neonatal dini(usia sejak kelahiran 7 hari) dan masa neonatal lanjut(usia
8-28 hari).
Menurut Hurlock, ada
beberapa ciri penting periode bayi yang baru lahir (Elizabeth B. Hurlock, 52),
yaitu sebagai berikut.
a) Periode
Tersingkat dari Semua Periode Perkembangan
Masa
neonatal adalah masa tersingkat dari periode yang ada. Periode ini dimulai
sejak kelahiran dan berakhir ketika bayi menjelang dua minggu. Menurut kriteria
medis, masa ini berkahir pada saat tali pusarnya lepas dari pusarnya. Menurut
kriteria fisiologis, penyesuaian berakhir ketika bayi mulai gemuk kembali
setelah ia kehilangan berat badan sesudah dilahirkkan. Menurut kriteria
psikologis, penyesuaian ini berakhir ketika bayi mulai menunjukkan tanda-tanda
kemajuan perkembangan perilaku. Meskipun bayi menyelesaikan penyesuaiannya
dalam waktu dua minggu atau sedikit lebih cepat namun bayi yang sulit lahir
sebelum saatnya akan memerlukan waktu penyesuaian yang lama.
b) Masa
Tejadinya Penyesuaian yang Radikal
Masa
ini merupakan peralihan dari lingkungan dalam ke lingkungan luar. Untuk itu,
bayi harus mampu menyesuaikan diri. Dalam masa ini, ada bayi yang mudah
melakukan penyesuaian namun ada pula yang kesulitan bahkan sampai mengalami
kegagalan.
c) Masa
Terhentinya Perkembangan
Pertumbuhan
dan perkembangan pesat yang terjadi selama periode pranatal tiba-tiba terhenti
pada kelahiran. Hal ini menimbulkan sedikit kemunduran, seperti berkurangnya
berat badan dan menjadi kurang sehat dibandingkan dengan pada saat dilahirkan.
Biasanya kemunduran ini beberapa hari sampai minggu, setelah itu mulai
meningkat lagi. Pada akhir periode bayi, keadaan perkembangan bayi kembali
biasa seperti keadaan pada waktu ia dilahirkan. Terhentinya pertumbuhan dan
perkembangan yang merupakan ciri periode ini disebabkan oleh pentingnya
melakukan perkembangan radikal pada lingkungan pascanatal. Sekali penyesuaian
ini terjadi, bayi kembali melanjutkan pertumbuhan dan perkembangannya.
d) Periode
yang Berbahaya
Masa
bayi neonatal merupakan periode yang berbahaya, baik secara fisik maupun
psikologis. Secra fisik, periode ini berbahaya karena sulitnya mengadakan
penyesuaian diri secra radikal yang penting pada lingkungan yang sangat baru
dan sangat berbeda.
Secara psikologis, masa bayi
merupakan masa terbentuknya sikap dari orang-orang yang berarti bagi bayi. Pada
umumnya sikap terbentuk selama periode prenatal dan mungkin berubah secara
radikal setelah bayi dilahirkan, tetapi beberapa di antaranya relative menetap
atau semakin kuat bergantung pada kondisi pada saat kelahiran dan penyesuaian
antara bayi dan orang tua.
Ada
beberapa penyesuaian bayi neonatal yang dilakukan pasca kelahiran, yaitu :
a) Perubahan
temperature
Temperature
dalam rahim sekitar 36° C (100° F), sedangkan lingkungan setelah lahir 20° C
dan 21° C (68° F dan 70° F), dan akan berubah setelah bayi meninggalkan rumah
sakit.
b) Pernapasan
Pada
saat dalam kandungan bayi bernapas melalui plasenta tali pusar dan setelah
lahir, bayi mulai menghirup dan mengeluarkan udara sendiri.
c) Makanan
Karena
refleksi menghisap dan menguyah sering tidak berkembang sempurna pada saat
lahir, bayi sering tidak mampu mendapat makanan yang dibutuhkan.
d) Pembuangan
System
pembuangan akan berfungsi selang beberapa menit atau jam setelah dilahirkan.
Sebelumnya pembuangan dilakukan melalui tali pusar.
Ada empat hal penting yang
harus diperhatikan oleh seorang ibu mengenai perkembangan bayi agar tetap
sehat, yakni:
a)
Bayi
lahir dengan ditolong oleh tenaga medis yang terlatih
b)
Pada
saat melahirkan sebaiknya didampingi keluarga
c)
Sambutlah
bayi dengan penuh suka cita
d)
Berikan
ASI sesegera mungkin
C.
PERKEMBANGAN MASA BAYI
1. Ciri-Ciri
Umum Masa Bayi
Ciri –ciri yang
membedakan masa bayi dengan periode sebelum dan sesudahnya adalah sebagai
berikut (Elizabeth B. Hurlock, 76).
a.
Masa
Dasar yang Sesungguhnya
Ada 4 hal yang menyebabkan masa ini dianggap penting, yaitu:
·
Sifat-sifat
yang mulai terbentuk,baik atau buruk,bermanfaat atau berbahaya
·
Masa
yang mudah untuk memperbaiki kekeliuran pemahaman
·
Kebiasaan
yang memengaruhi pribadi dan social
·
Tahap
pembelajaran yang mudah diterima
b.
Masa
Pertumbuhan dan Perubahan Berjalan Pesat
c.
Permulaan
Sosialisasi
d.
Permulaan
Perkembangan Penggolongan Peran Seks
2. Tugas
dalam Perkembangan Masa Bayi
a.
Belajar
berjalan pada usia 9 sampai 15 bulan
b.
Belajar
memakan makanan padat
c.
Belajar
berbicara
d.
Belajar
buang air kecil dan buang air besar
e.
Belajar
mengenal perbedaan jenis kelamin
f.
Belajar
mengadakan hubungan emosional dengan orang tua dan lingkungannya
g.
Belajar
mengadakan hubungan baik dan buruk serta pengembangan hati
3. Perkembangan
Fisik Bayi Dari Usia 1-30 Hari
Awalnya, bayi yang baru lahir akan tidur sepanjang
hari. Hanya tidur, makan, dan mengompol. Selain itu, bayi juga
menangis untuk melakukan komunikasi dengan orang-orang sekitarnya.
Pada awalnya, sang bayi
tidak bisa tidur dari dua hingga empat jam berturut-turut tanpa butuh makan
karena perutnya hanya sebesar kepala. Hal ini memicu turunnya berat badan bayi
menjadi sekitar sepersepuluh dari beratnya saat lahir, namun ini tidak terjadi
pada bayi yang memiliki berat badan besar. Bayi turun berat badannya selama
lima hari pertama, namun akan meningkat setelah hari kelima dan pada hari
kesepuluh berat badannya akan lebih meningkat atau akan seperti semula.
Pertumbuhan setelah itu akan meningkat pesat, dengan kenaikan berat badan rata-
rata 18 gram per hari dan tingginya bertambah sekitar 2,5-4 cm pada bulan
pertama. Bayi laki-laki cenderung lebih berat dan lebih tinggi dari bayi
perempuan. Selama bulan pertama, kerangka bayi akan tumbuh lebih cepat dengan
diameter sekiar 2,5 cm.
Bayi
akan mempunyai banyak respon refleks, salah salah satunya adalah refleks moro
atau refleks terkejut yang berarti ketika dia mendengar suara keras atau jika
kepalanya tidak pada posisi yang benar hingga membuatnya terjengkang ke
belakang maka dia akan membentangkan lengannya dan mungkin akan sedikit
tersentak. Berikan sebuah pelukan untuk memulihkan kondisinya dan untuk
memberikan kehangatan pada sang bayi. Selain refleks , bayi juga sangat
sensitiv terhadap cahaya terang. Mereka hanya bisa melakukan kontak mata dari
jarak dekat antara 8-12 inci (20-30 cm). Bayi akan menyukai warna hitam putih
karena kondisi mata mereka yang belum matang. Mereka juga suka melihat manusia.
Pendengaran mereka akan berkembang secara sempurna. Ia akan mampu mendengar
suara tertentu dan mungkin akan menengok kearah suara kita. Bayi juga mampu
mengenali suara orang disekitarnya. Hal ini akan terjadi pada akhir bulan
pertama.
4.
Mengenal
Perkembangan Fisik Bayi Usia 30-90 Hari
Pada
usia 30-90 hari bayi akan mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
Beratnya akan bertambah 680-900 gram per bulan. Kepalanya akan tumbuh lebih
cepat daripada tubuhnya, begitu pula dengan pertumbuhan ototnya. Lehernya akan
semakin kuat, saat telungkup ia akan mengangkat kepala dan dadanya untuk
melihat sekitarnya. Bayi akan mulai aktif dengan mengencangkan tangan dan kakinya
secara sengaja, membuka serta menutup tangannya, jari-jarinya akan mulai sampai
ke mulutnya dan akan mampu menggenggam sesuatu seperti rambut kita.
Jarak
pandangnya juga semakin jauh sehingga mampu melihat dari kejauhan dan mengenali
warna. Koordinasi mata dan tangannya mulai berkembang, ia akan mampu
mengembangkan lengannya ke atas bawah, membuat suara dan merespon suara kita
denganocehan-ocehan serta ekspresi wajah yang amat menggemaskan.
5.
Mengenali
Perkembangan Sosial-Emosional 1-30 Hari
Pada masa ini, bayi akan mudah
terstimulasi secara berlebihan. Salah satu contohnya adalah ketika bayi akan
mudah marah karena terlalu banyak stimulasi cahaya terang dan keramaian. Maka
ruangan yang redup atau sunyi adalah tempat yang menenangkan dan nyaman
untuknya. Perlahan sang bayi akan mulai menghisap tangan dan jempolnya. Dan
salah satu dari perubahan terbesarnya adalah ketika bayi mulai sering tersenyum
kepada sang ibu. Hal ini terjadi karena adanya keterikatan yang kuat antara
bayi dan ibu nya saat sang bayi tersebut menatap wajah sang ibu.
6.
Mengenal
Perkembangan Bayi Usia 3-6 Bulan
Bayi
pada usia ini akan terus berkembang berat badannya antara 680-900 gram setiap
bulan, akan tetapi tidak semua bayi akan mengalaminya. Setiap bayi akan
mempunyai tingkat pertumbuhannya masing-masing.
Pada usia ini, bayi
akan bangun lebih sering di siang hari, dan mungkin tidak memerlukan asupan
lagi di malam hari. Pada tahap ini sang bayi akan tidur selama 7-8 jam per
hari. Namun apabila sang bayi tidak mengalaminya maka ia membutuhkan banyak
stimulasi pada malam hari agar bisa tidur dengan nyenyak.
Pada tahap ini, bayi
juga akan mengalami masa banyak bergerak secara bertahap seiring perkembangan
kepala dan otot leher serta indera keseimbangannya. Pertama, ia akan menengadahkan
kepala dan kedua bahunya, kemudian usia sekitar enam bulan ia akan
menendang-nendangkan kakinya dan melambai-lambaikan lengannya dengan kepala
mendongak. Selain itu, bayi juga akan berguling, biasanya dari posisi telungkup
ke posisi terlentang. Awalnya bayi akan merasa kesulitan untuk melakukannya,
namun pada usia 6 bulan ia akan melakukannya seperti orang yang sudah ahli. Ia
mulai menjelajahi lantai dengan menggunakan perutnya, langkah pertama menuju
posisi merangkak. Di awal usia enam bulan, ia juga akan mampu ke posisi duduk
tanpa bantuan dan berdiri jika ibu memegangi.
Pada usia enam bulan,
tangan-tangan kecilnya akan menaruh berbagai benda dalam mulutnya. Jadi
berhati-hatilah dengan barang yang dapat digenggamnya. Ia juga mungkin akan
dapat memegangi jemari kakinya dan memasukannya ke dalam mulut. Ia akan lebih
mudah menggenggam benda besar daripada benda yang kecil. Dan mungkin sang bayi
sesekali akan menggenggam rambut dan baju orang-orang yang ada di sekitarnya.
Ia juga akan meniru suara-suara dan mampu menirukan suara-suara yang lebih
lembut. Pandangannya akan terus berkembang, dan ia akan menyukai objek yang
berwarna biru dan merah. Di sekitar enam bulan ini, mungkin ia akan mendapatkan
gigi pertamanya. Tetapi tidak semua bayi seperti ini, sejumlah bayi bahkan
belum ada giginya samai usia satu tahun.
7.
Perkembangan
Sosial dan Emosional Bayi Usia 3-6 Bulan
Selain
senyum dan suara, pada usia empat bulan, bayi akan mulai merespon dengan
mengangkat kedua lengan agar diangkat. Pada usia lima bulan, sang bayi akan
mulai cemburu ketika ibu menggendong bayi lain dan mulai bersika was-was
terhadap orang asing.
Pada usia enam bulan,
ia akan meniru emosi dan tindakan sang ibu. Sebagai contoh, ketika sang ibu
tersenyum maka bayi juga akan tersenyum. Ia akan mulai menirukan suara-suara
yang ibu ucapkan dan ia juga akan memperhatikan mulut ibu secara seksama ketika
ibu berbicara. Karakter bayi juga bisa dilihat ada usia ini, apakah ia pemarah,
ramah, tenang, atau bahkan keras kepala. Adalah sebuah pekerjaan bagi sang ibu
untuk senantiasa memperhatikan siapa sang bayi dan apa yang dibutuhkan serta
penuhi sesuai kemampuannya.
8.
Rutinitas
Bayi Usia 3-6 Bulan
·
Tidur
Menurut National Sleep
Foundation, diantara usia 3 sampai 11 bulan, bayi seharusnya tidur 9-12 jam setiap
malam dan 3 sampai 4 kali tidur siang dalam sehari antara 30 menit sampai 2
jam, sehingga keseluruhannya adalah 12-15 jam.
·
Menangis
·
Memberi Asupan ( Makanan Padat)
Di usia 4 sampai 6
bulan, saatnya untuk memberikan makanan pendamping ASI sebagai makanan
tambahan. Manfaat dari memberikan makanan tambahan berefek pada nyenyaknya
tidur sang bayi.
9.
Mengenal
Perkembangan Bayi Usia 6-9 Bulan
Pada
masa ini, pertumbuhan kepala bayi akan melambat. Saat usia nya menginjak 8
bulan, berat badannya akan berubah sekitar 6-8 kg. Biasanya pada usia tujuh
sampai delapan bulan, bayi mulai belajar merangkak.
Dalam hal perkembangan
otak, ia sedang belajar menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri melalui
eksperimen. Ia mulai belajar untuk menentukan tujuan, mengabaikan gangguan dan
paksaan. Dan ia akan mengingat keberhasilan sebelumnya. Jadi ia akan terpacu
untuk melakukan gerakan yang sama sampai ia bisa dengan sendirinya.
10. Pertumbuhan Gigi Bayi Pada Usia 6-9
Bulan
Tanda-
tanda gigi bayi akan tumbuh adalah sebagai berikut :
·
air liurnya yang sering menetes
·
gusi yang panas, gatal, merah, dan
bengkak
·
mengunyah apapun yang ditemuinya
·
selera makan hilang
·
pipi merah dengan garis-garis jelas
·
sering menangis dan sedikit demam
11. Perkembangan Sosial dan Emosional Bayi Usia 6-9 Bulan
Pada
saat usia 7 bulan, bayi akan mampu mengingat wajah seseorang. Saat usia 8
bulan, ia mulai membuat koneksi antara nada-nada, kata-kata, dan
gerakan-gerakan tubuh. Saat usia nya menginjak 9 bulan, ia sudah bisa menerima
perintah, menunjuk barang yang diinginkan serta mengacak-acak makanan.
Bayi
yang berusia sembilan bulan, biasanya akan mengekspresikan dirinya, yaitu
dengan menggenggam erat barang yang ia sukai dan membuang benda-benda yang
tidak disukai. Pada usia ini, bayi akan mengalami masa kegugupan yaitu masa
dimana akan merasa ketakutan dengan orang asing yang mendekati dan menciumnya.
Rentang usia 6 sampai 9 bulan juga merupakan masa yang begitu menyenangkan dan
menantang dalam kehidupannya.
12. Mengenal Perkembangan Bayi Usia
10-24 Bulan
a) Masa
Berjalan
Sebagian
besar anak yang beranjak besar akan mulai berjalan setelah mereka melalui ulang
tahun pertamanya. Akan tetapi, ia juga butuh penyesuaian keseimbangan dan
koordinasi untuk berjalan dengan baik. Sebelum keseimbangan dan koordinasi
tersebut tercapai, maka mereka belum memiliki kemampuan untuk mengatur cara
jalan mereka. Selama tahapan ini, akan banyak proses jatuh dan menabrak.
Ada beberapa panduan
agar anak mengalami kemudahan dalam berjalan yaitu sebagai berikut:
·
Anak akan lebih mudah apabila belajar
berjalan tanpa menggunakan alas kaki
·
Anak akan lebih mudah belajar berjalan
dengan berpegangan pada furniture yang ada di dalam rumah, maka susunlah
furniture secara berdekatan
·
Anak akan lebih mudah belajar berjalan
dengan mainan yang didorongnya
·
Berikan sepatu yang ukurannya sesuai
apabila anak mulai lancar dan benar-benar bisa berjalan
b) Masa
Berbicara
Bicara
merupakan keterampilan motorik motorik. Bicara tidak hanya melibatkan
koordinasi kumpulan otot mekanisme suara yang berbeda tetapi juga melibatkan
aspek mental, yaitu kemampuan mengaitkan arti dengan bunyi yang dihasilkan
(Elizabeth B. Hurlock, 176).
a) Tugas
dalam Belajar Bicara
·
Pengucapan : bayi belajar mengucapkan
kata-kata sebagian melalui coba-coba.
·
Membangun kosa kata : mula-mula bayi
belajar nama-nama orang dan benda, kemudian kata kerja.
·
Kalimat bayi yang pertama muncul antara
usia 12-18 bulan biasanya terdiri dari satu kata yang disertai dengan isyarat.
b) Bentuk
Komunikasi
·
Menangis
Menangis merupakan
salah satu cara bayi untuk berkomunikasi dengan dunia. Pada minggu ketiga dan
keempat dapat diketahui maksud tangis bayi melalui nada intensitas, dan
gerakan-gerakan badan yang mengiringinya
·
Berceloteh
Komunikasi ini dimulai
pada bulan kedua atau ketiga dan mencapai puncaknya pada bulan ke delapan.
Kemudian berangsur berubah menjadi bicara yang lancer dan ocehan menghilang.
·
Isyarat
Bayi menggunakan
gerakan isyarat sebagai pengganti bicara. Banyak bayi yang menggunakan isyarat
dengan mengkombinasikan kata-kata untuk membuat kalimat.
·
Ungkapan-ungkapan Emosi
Merupakan
bentuk prabicara yang paling efektive karena tidak ada yang lebih ekspresif
daripada isyarat wajah yang oleh bayi digunakan untuk mengatakan keadaan
emosinya kepada orang lain.
D.
PERKEMBANGAN
EMOSI BAYI
Emosi adalah warna dan musik dalam kehidupan, dan
juga merupakan tali yang mengikat seseorang dengan orang lainnya. Emosi dapat
didefinisikan sebagai suatu perasaan atau pengaruh yang terjadi ketika
seseorang berada dalam situasi aau interaksi yang penting baginya, terutama
yang penting bagi kesejahteraannya (Campos, 2005).
Emosi dipengaruhi oleh fondasi biologis maupun
pengalaman seseorang. Pentingya faktor biologis bagi emosi juga terlihat pada
perubahan dalam kapasitas emosional bayi (Bell&Wolfe, 2007 dan
Hanan&Matheson, 2009). Emosi dibedakan menjadi dua, yaitu emosi primer dan
emosi sadar. Emosi primer (primar emotion) adalah emosi yang ada pada manusia dan
binatang, emosi ini muncul enam bulan pertama perkembangan bayi manusia. Emosi
primer meliputi terkejut, ketertarikan, kegembiraan, amarah, kesedihan, rasa
jijik, dan ketakutan. Sedangkan emosi sadar (self emotion) adalah memerlukan
kesadaran diri yang melibatkan kesadaran dan rasa “aku”. (Michael Lewis, 2008)
Ekspresi
emosional lainnya dari bayi yaitu:
ü Tangisan atau Menangis
Menangis adalah
mekanisme terpenting yang dimiliki bayi yang baru lahir untuk berkomunikasi
dengan dunia mereka. Tangisan pertama memastikan bahwa paru-paru mereka
terisioleh udara. Tangisan juga dapat memberi informasi tentang kesehatan
sistem syaraf pusat bayi yang baru lahir.
Bayi setidaknya memiliki tiga tangisan, antara lain:
a) Tangisan
dasar (basic cry) yaitu sebuah tangisan yang biasanya diikuti dengan keheningan
singkat, kemudian pekikan singkat dengan nada sedikit lebih tinggi daripada
tangisan utama, kemudian jeda singkat lagi sebelum tangisan berikutnya.
Tangisan ini biasanya terjadi saat bayi mengalami rasa lapar.
b) Tangisan
amarah (anger cry) yaitu sebuah variasi tangisan dasar ketika banyak udara
berlebih yang dipaksa keluar melalui pita suara.
c) Tangisan
rasa sakit (pain cry) yaitu sebuah tangisan panjang yang tiba-tiba keras
diikuti dengan mulai terengah-engah. Tangisan ini disebabkan oleh rangsangan
intensitas tinggi
Kebanyakan orang tua dapat menentukan
apakah tangisan bayi itu berupa amarah atau tangisan ras sakit. Orang tua juga
dapat mengetahui tangisan bayinya sendiri dengan baik dibanding dengan tangisan
bayi orang lain.
ü Senyuman
Bayi
memiliki dua senyuman, yaitu senyuman refleksif (reflexive smile), yaitu
senyuman yang tidak terjadi dalam merespon rangsangan eksternal dan muncul pada
saat pertama setelah lahir, biasanya selama tidur. Kedua adalah senyuman sosial
(social smile), yaitu senyuman yang terjdi dalam merespon rangsangan eksternal,
biasanya pada usia bayi muda. Senyuman sosial terjadi pada usia bayi 4-6 minggu
setelah kelahiran, biasanya ketika bayi menatap orang tua (Messinger, 2008).
Gambaran
rangkaian senyuman bayi dimulai pada usia 2-6 bulan setelah kelahiran, senyum
sosial bayi meningkat signifikan, baik senyum dengan inisiatif sendiri ataupun
inisiatif orang lain. Pada usia 6-12 bulan, senyum yang berpasangan yang
disebut Duchenne Marker (mata menyipit) dan mulut yang membuka terjadi di
tengah-tengah interaksi yang menyenangkan dan bermain dengan orang tua. Pada
tahun kedua, senyuman terus terjadi dalam situasi positif dengan orang tua. Dan
dalam banyak kasus, senyuman juga terjadi pada saat berinteraksi dengan teman
sebaya. Bayi juga terlibat dalam senyum antisipatif (anticipatory smile), yaitu
ketika mereka mengkomunikasikan emosi positif yang ada dengan tersenyum pada
sebuah objek dan kemudian mengalihkan senyuman mereka kepada orang dewasa.
ü Ketakutan
Ketakutan
merupakan salah satu emosi bayi paling
awal. Biasanya pertama kali muncul sekitar usia 6 bulan dan memuncak pada usia
18 bulan. Namun, bayi akan mengalami ketakutan lebih awal apabila diperlakukan
dengan salah dan diabaikan. Hal ini terjadi pada usia 3 bulan.
Ekspresi akan rasa
ketakutan yang biasa pada bayi adalah ketika melihat orang asing (stranger
anxiety), yaitu ketika bayi menunjukkan ketakutan dan kewaspadaan pada orang
asing. Ketakutan pada orang asing biasanya muncul secara bertahap. Pertama
muncul sekitar usia 6 bulan dalam bentuk reaksi waspada. Pada usia 9 bulan,
ketakutan akan orang asing akan sering intens, mencapai puncaknya menjelang
usia 1 tahun dan lambat laun akan menurun (Scher&Harel, 2008). Namun perlu diketahui bahwa tidak semua bayi
takut akan orang asing, bayi akan menunjukkan ketakutan tergantung pada konteks
sosial dan karakteristik orang asing tersebut (Kagan, 2008).
Bayi
tidak akan merasa ketakutan jika ia berada di tempat yang sudah terbiasa atau
familier. Bayi akan merasa aman dan mereka cenderung tidak menunjukkan
ketakutan akan orang asing. Siapa dan apa yang dilakukan orang asing tersebut
mempengaruhi rasa ketakutan pada bayi, ia tidak akan takut pada teman sebayanya
walaupun baru dikenalnya. Bayi akan takut ketika melihat orang dewasa dan orang
yang pasif serta orang yang tanpa senyuman (Bertherton, Stolerg & Kreye,
1981).
ü Tempramen
Rasa
Marah atau tempramen adalah kondisi dimana bayi sulit unuk tertawa dan lebih
sering menangis. Menurut seorang psikiater Chess dan Thomas menyatakan bahwa
tempramen itu mempunyai tiga tipe dasar yaitu :
·
Anak yang mudah (easy child)
Easy
child adalah tipe yang pada umumnya mempunyai suasana hati yang positif, cepat
membangun rutinitas teratur, dan mudah beradaptasi dengan pengalaman baru.
·
Anak yang sulit (difficult child)
Anak
dengan tipe ini mempunyai reaksi negatif dan sering menangis, terlibat
rutinitas yang tidak teratur, dan lambat untuk menerima perubahan.
·
Anak yang sulit ramah (slow-to-warm-up
child)
Tipe
dengan aktivitas dan intensitas suasana hati yang rendah .
E.
PERKEMBANGAN
SOSIALISASI BAYI
a. Reaksi
Bayi terhadap Orang Dewasa
1) Usia
2-3 bulan, bayi dapat membedakan manusia dari benda mati dan mengetahui bahwa
manusi lah yang memenuhi kebutuhannya.
2) Usia
4-5 bulan, bayi ingin digendong siapa saja yang mendekatinya.
3) Usia
6-7 bulan, bayi membedakan teman dan orang asing.
4) Usia
8-9 bulan, bayi mencoba meniru kata-kata, isyarat, dan gerakan sederhana orang
lain.
5) Usia
12 bulan,bayi mulai bereaksi terhadap larangan “jangan”
6) Usia
16-18 bulan, bayi bersifat negativisme, keras kepala, tidak mau mengikuti
perintah orang dewasa.
7) Usia
20-24 bulan, bayi bekerja sama dengan sejumlah kegiatan rutin, seperti
berpakaian, makan, dan mandi.
b. Reaksi
Bayi tehadap Bayi Lain
1) Usia
4-5 bulan, bayi mulai menarik perhatian bayi atau anak lain dengan melambungkan
badan ke atas bawah, menendang, tertawa, dan bermain ludah.
2) Usia
6-7 bulan, bayi tersenyum terhadap bayi lain dan menunjukkan minat terhadap
tangisannya.
3) Usia
8-13 bulan, bayi mencoba meremasi pakaian dan rambut bayi-bayi lain, meniru
perilaku dan suara mereka, dan bekerja sama dalam menggunakan mainan.
4) Usia
13-18 bulan, bayi mempunyai rasa berbagi terhadap bayi lainnya.
5) Usia
18-24 bulan, bayi lebih berminat bermain dengan bayi lain dan menggunakan
bahan-bahan permainan untuk membentuk hubungan social dengannya.
F.
BAHAYA-BAHAYA DALAM
PERKEMBANGAN MASA BAYI
1.
Bahaya
Fisik
a.
Kematian
Kematian banyak terjadi selama tiga bulan pertamadan
kurang lebih dari dua pertiganya terjadi bulan pertama.
b.
Kematian
Ranjang
Bayi
yang tampak sehat dan normal kadang-kadang menjadi korban kematian mendadak dan
tidak diduga. Sampai
sekarang ilmu medis belum dapat mengetahui apa penyebab kematian yang disebut
kematian ranjang. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa hal ini terjadi
pada bayi yang mengalami ketidaknormalan pada pernafasan atau mempunyai kondisi
tidak normal pada waktu lahir seperti sakit kuning. Kematian ini sering terjadi
pada tahun pertama masa bayi daripada tahun kedua.
c.
Penyakit
d.
Kecelakaan
Pada
tahun pertama, kecelakaan tidak banyak terjadi karena bayi sangat terlindungi.
Akan tetapi, pada tahun kedua saat bayi mulai bergerak aktif , kecelakaan lebih
sering terjadi,
e.
Kurang Gizi
Kekurangan
gizi pada anak tidak hanya dapat merusak pertumbuhan fisik tetapi juga merusak
perkembangan mental. Jika pertumbuhan dan perkembangan otak terganggu, anak
tidak dapat mencapai potensi-potensi intelektualnya.
2.
Bahaya Psikologis
a.
Berbicara
Kelambatan
berbicara, seperti halnya kelambatan dalam pengendalian motorik, merupakan
masalah serius pada masa bayi karena pada masa ini merupakan dasar-dasar untuk
alat komunikasi. Kelambatan berbicara disebabkan beberapa hal, tetapi yang
paling sering adalah tingkat inteligensi yang rendah dan kurangnya perangsang (
terutama pada tahun pertama ).
b.
Emosi
Bahaya
psikologi umum yang sering terjadi dalam hubungan perkembangan emosi dalam pada
bayi, yaitu:
1) Kurangnya kasih saying
2) Tekanan
3) Terlampau banyak kasih saying
4) Emosi yang kuat
c.
Social
Bahaya
social yang utama adalah kurangnya kesempatan dan motivasi untuk belajar
menjadi social. Karena kurangnya kesempatan dalam hubungan social dapat
memengaruhi perkembangannya dalam pola sosialisasi. Yang juga berbahaya adalah
penyakit “malu” yang terbawa dari sejak bayi ketika mereka dihadapkan pada
orang asing dan pengaruh asing.
d.
Bahaya Moralitas
Bahaya
psikologis yang serius untuk perkembangan moral pada masa depan terjadi apabila
bayi lebih banyak mendapatkan perhatian jika dia melakukan sesuatu yang
mengganggu atau melawan orang lain daripada jika melakukan tindakan yang lebih
diterima.
e.
Bahaya Perkembangan Kepribadian
f.
Bermain
Orang
tua perlu berhati-hati dalam memberikan permainan kepada anak. Ada beberapa
mainan dapat menyebabkan luka pada bayi jika ia tidak berhati-hati dalam
memainkannya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari uraian
pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa psikologi perkembangan pada masa
bayi terjadi pada 2 tahun pertama kehidupannya. Masa ini juga disebut sebagai
periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan periode dasar
untuk kepribadian masa dewasa. Selain itu, masa bayi juga masa dimana manusia
mulai berkembang dan mengenal dunia baru nya serta belajar mandiri untuk mengeksplorasi
dirinya agar bisa bertahan dan beradaptasi dengan lingkungan yang akan
membentuk karakternya di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
FJ Monks. 2006. Psikologi Perkembangan Pengantar dalam
Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Gerungan, WA. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: Reflika Aditama.
Gunarsa, Singgih D. 2003. Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hasan dkk. 2006. Psikologi
Perkembangan Islami. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Hidup. Jakarta: Erlangga.
Marliani, Rosleny. 2015. Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka
Setia.
Nirwana, Ade Bening. 2011. Psikologi Bayi, Balita, dan Anak.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Nuryanti, Lusi. 2008. Psikologi Anak. Indeks.
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Yusuf, Syamsul. 2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar