Kamis, 03 November 2016

MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN BAYI



MAKALAH
 “ PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MASA BAYI”
Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan


DI SUSUN OLEH :
NAMA            : RIFATI ASFI
KELAS           : PAI 1A
NIM                : 16115799

INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
KEBUMEN
FAKULTAS TARBIYAH
TAHUH AJARAN 2016/2017


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Psikologi Perkembangan yang mengambil tema “Pertumbuhan dan Perkembangan Masa Bayi”.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada :
1.      Drs. Imam Satibi selaku Rektor Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Kebumen.
2.      Umi Arifah, MM selaku dosen pembimbing mata kuliah Psikologi Perkembangan.
3.      Serta teman-teman yang telah membantu kelancaran penulisan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritik dari rekan-rekan pembaca sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi rekan-rekan pembaca.


                                                                                                Kebumen, 04 November 2016

Penulis







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
A.     LATAR BELAKANG MASALAH............................................................................. 1
B.     RUMUSAN MASALAH............................................................................................ 2
C.     TUJUAN.................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................
      A.KONSEP DASAR PSIKOLOGI PERKEMBANGAN................................................... 3
          1. Pengertian Psikologi dan Psikologi Perkembangan.................................................. 3
          2. Tujuan Psikologi Perkembangan............................................................................. 4
          3. Prinsip Psikologi Perkembangan.............................................................................. 5
      B. OBJEK, TEORI, DAN METODE PSIKOLOGI PERKEMBANGAN........................... 6
      C. PSIKOLOGI BAYI..................................................................................................... 11
          1.Tumbuh Kembang Anak Pasca Lahir....................................................................... 11
          2. Masa Bayi............................................................................................................... 11
          3. Perkembangan Masa Bayi....................................................................................... 14
          4. Perkembangan Emosi Bayi...................................................................................... 22
          5. Perkembangan Sosialisasi Bayi............................................................................... 25
          6. Bahaya-Bahaya dalam Perkembangan Masa Bayi................................................... 26
BAB III PENUTUP..............................................................................................................
      Kesimpulan..................................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA  
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Setiap individu yang dilahirkan akan mengalami fase atau masa untuk menjalani kehidupannya. Masa yang jauh berbeda bila dibandingkan dengan kehidupan sebelumnya. Setiap masa atau fase pun memiliki tugas dan peran yang berbeda. Hal ini tentu dipengaruhi oleh usia yang lambat laun semakin beranjak dewasa. Tiap-tiap individu sudah seharusnya menjalani dan menyelesaikan setiap tugas perkembangannya sesuai fase yang tengah dialami.
Dari seluruh fase yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia, salah satu fase yang berperan penting adalah masa bayi. Hal ini terjadi karena masa bayi adalah masa dimana individu memulai kehidupannya dan bukan tidak mungkin dari masa inilah, karakter individu akan terbentuk untuk menjalani kehidupannya di masa mendatang. Tentu banyak alasan lainnya, diantaranya karena masa bayi adalah masa yang paling awal untuk mengenal lingkungakan serta mempelajari berbagai banyak hal di sekitarnya.
Dalam perjalanan fase ini, juga terdapat banyak tugas yang harus diselesaikan oleh tiap individu. Tugas yang akan menjadikannya individu yang mandiri dan berkarakter. Di sisi lain, orang tua dan lingkungan juga sangat berperan untu kelancarannya,sebagai orang tua seyogyanya memahami betul apa yang dibutuhkan sang bayi dalam memenuhi tugas-tugasnya.
Karena keunikan dari fase inilah yang mendorong penulis untuk mengkaji lebih dalam yang penulis tuangkan dalam makalah berjudul “Pertumbuhan dan Perkembangan Masa Bayi”.


B.     Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :
1.      Apa yang disebut masa bayi ?
2.      Apa saja ciri-ciri dan tugas pada perkembangan masa bayi ?
3.      Apa saja perkembangan emosi bayi ?
4.      Apa saja perkembangan sosialisasi bayi ?
5.      Apa saja bahaya-bahaya dalam perkembangan masa bayi?

C.    Tujuan
Beberapa tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui apa itu masa bayi
2.      Untuk mengetahui cirri-ciri dan tugas perkembangan masa bayi
3.      Untuk mengetahui perkembangan emosi bayi
4.      Untuk mengetahui perkembangan sosialisasi bayi
5.      Untuk mengetahui bahaya dalam perkembangan masa bayi.
















BAB II
PEMBAHASAN

A.     KONSEP DASAR PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

1.      Pengertian Psikologi dan Psikologi Perkembangan
Kata “Psikologi” mengandung kata psyche, yang dalam bahasa Yunani berarti jiwa dan kata logos yang berarti ilmu. Berdasarkan pertimbangan perbedaan yang jelas dalam maknanya serta penggunaan secara bergantian, maka kedua istilah tersebut dapat diartikan sebagai berikut:
a.       Ilmu jiwa merupakan istilah dalam bahasa Indonesia sehari-hari yang dipahami setiap orang sehingga digunakan dalam arti yang luas. Adapun kata psikologi merupakan istilah ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah sehingga penggunaannya dirujuk pada pengetahuan ilmu jiwa yang bercorak ilmiah tertentu.
b.      Ilmu jiwa meliputi segala pemikiran, pengetahuan, tanggapan, khayalan, dan spekulasi mengenai jiwa. Adapun psikologi meliputi ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis dengan metode ilmiah yang mememnuhi syarat-syarat sebagaimana disepakati oleh paa psikolog masa kini. Istilah ilmu jiwa merujuk pada ilmu jiwa pada umumnya,sedangkan istilah psikologi merujuk pada ilmu jwa yang ilmiah menurut norma ilmiah modern. (Gerungan,2004,1)
Dengan demikian, ilmu jiwa belum tentu psikologi sedangkan psikologi merupakan ilmu jiwa. Adapun psikologi perkembangan merupakan salah satu ilmu psikologi yang membahas perubahan dan faktor-faktor umum yang memengaruhi perubahan pada manusia, baik yang bersifat fisik maupun psikis akibat adanya proses kematangan dan interaksi lingkungan. (Singgih D.Gunarsa,2003,31)


Perkembangan itu sendiri mempunyai tiga sifat, yakni :
a.       Sistematis, adanya keterkaitan antara faktor fisik dan aspek kejiwaan atau tingkah laku yang ditimbulkan. Contohnya, anak bisa berjalan karena kematangan otot yang sudah kuat untuk berjalan.
b.      Progresif, perkembangan menunjuk pada suatu proses yang lebih sempurna seiring dengan bertambahnya umur manusia. Contohnya, perubahan anak dari kecil menjadi dewasa serta perubahan pengetahuan dan kemampuan yang lebih baik.
c.       Berkesinambungan, proses perubahan itu bersifat bertahap. Contohnya bayi yang dapat berjalan melalui tahapan melata, merangkak, dan berdiri.
Psikologi menurut islam memiliki kesamaan objek studi dengan psikologi perkembangan pada umumnya , yaitu proses petumbuhan dan perubahan manusia. Jika psikologi pekembangan membatasi penelitiannya dari konsepsi sampai kematian , studi literatur keagamaan memperluas ruang lingkup penelitiannya pada kehidupan yang bersifat transedental, termasuk kehidupan setelah mati. Juga secara fundamental memandang manusia sesuai citranya sebagai khalifah dimuka bumi. Jadi psikologi pekembangan menurut islam merupakan kajian atas proses pertumbuhan dan perubahan manusia yang menjadikan Al Quran dan hadits sebagai landasan berfikirnya. (Hasan, 2006, 11)
2.      Tujuan Psikologi Perkembangan
Elizabeth B. Hurlock menyimpulkan bahwa tujuan psikologi perkembangan lebih mempersoalkan faktor-faktor umum yang memengaruhi proses perkembangan yang terjadi dalam diri individu yaitu:
a.       Menemukan perubahan yang terjadi pada usia yang umum dan yang khas dalam penampilan,perilaku, minat dan tujuan tiap-tiap periode perkembangan.
b.      Menemukan kapan perubahan itu terjadi
c.       Menemukan sebab-sebabnya
d.      Menemukan cara perubahan itu memengaruhi perilaku
e.       Menemukan dapat atau tidaknya perubahan – perubahan itu diramalkan
f.       Menemukan apakah perubahan itu bersifat individual atau universal

3.      Prinsip Psikologi Perkembangan
a.       Prinsip Psikologi Perkembangan Secara Umum
Menurut Syamsul Yusuf dalam bukunya Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja(2002,32),  prinsip psikologi secara umum terdiri atas sebagai berikut:
1)      Proses yang tidak pernah berhenti
2)      Berlangsung secara terus menerus yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidup sampai mencapai kematangan atau masa tua
3)      Setiap aspek pekembangan individu, baik fisik, emosi, intelegensi, maupun sosial satu sama lain saling memengaruhi
4)      Mengikuti pola atau arah tertentu atau setiap perkembangan merupakan hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat bagi pekembangan selanjutnya
5)      Terjadi pada tempo yang berlainan
6)      Mempunyai ciri khas pada setiap fase perkembangannya
7)      Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan perkembangan

b.      Prinsip Dasar Psikologi Perkembangan dari Perspektif Islam
Ada 5 prinsip dasar psikologi perkembangan dari perspektif islam menurut Hasan,Purwakania(2006, 15) yaitu:
1)      Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang bertahap dan berangsur- angsur
2)      Pertumbuhan dan perkembangan manusia mempunyai pola tertentu
3)      Perkembangan manusia adalah proses komulatif dan simultan
4)      Pertumbuhan dan perkembangan manusia melampaui keberadaan fenomena dunia
5)      Pertumbuhan dan perkembangan manusia melewati periode kritis dan sensitif tertentu






B.     OBJEK, TEORI DAN METODE PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

1.      Objek Psikologi Perkembangan
Objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai person, artinya masyarakat hanya merupakan tempat berkembangnya person tersebut. Psikologi perkembangan ini mencakup psikologi anak, psikologi puber dan adolensi(psikologi pemuda), psikologi orang dewasa, dan psikologi orang tua. (Alex Sobur, 2003, 57)
2.      Teori – teori Perkembangan
Suatu teori akan memperoleh arti penting apabila lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan dan meramalkan gejala – gejala yang ada.
a.       Teori yang Berorientasi Biologis
Teori ini menitikberatkan pada bakat atau faktor keturunan dan konstitusi yang dibawa  sejak lahir. Perkembangan anak dilihat sebagai pertumbuhan dan pemasakan organisme. Perkembangan bersifat endogen, artinya perkembangan tidak hanya berlangsung spontan  tetapi juga dimengerti sebagai pemekaran predisposisi yang telah ditentukan secara biologis dan tidak dapat berubah lagi.
Kelemahan teori yang berorientasi biologis dijumpai pada waktu anak dalam suatu kondisi tertentu mampu melaksanakan tingkah laku operasi, yaitu melakukan tingkah laku intelektual pada waktu yang lebih awal daripada stadium pekembangannya , misalnya dapat membaca pada waktu yang sangat awal.
b.      Teori Lingkungan
Teori lingkungan(teori milieu) adalah teori yang bersifat sosiologis. Teori ini termasuk dalam teori belajar dan teori sosialisasi yang mengartikan bahwa perkembangan adalah bertambahnya potensi untuk bertingkah laku yang tidak bergantung pada perubahan spontan struktur diri organisme tetapi bergantung pada apa yang dipelajari dengan teknik-teknik yang tepat guna memperlihatkan pola tingkah laku yang khas lingkungan tersebut.
c.       Teori Psikodinamika
Ialah teori psikologi yang mendasarkan pada kepercayaan bahwa perilaku didorong oleh energy dari dalam dan lebih banyak dikuasai oleh ketidaksadaran. Psikodinamika memberikan sumbangan yang cukup berarti dalam perkembangan psikologi, yang paling utama yakni id, ego, dan super ego yang menghasilkan perilaku manusia.
Salah satu pendekatan psikodinamika kontemporer yang terkenal adalah teori hubungan-objek. Teori ini berfokus pada cara anak mengembangkan representasi simbolik dari orang-orang yang penting dalam kehidupan mereka. Teori hubungan-objek ini menganggapm penting perkembangan individu pada usia awal, yaitu 0-5 bulan. Tahap awal perkembangan manusia dipandang sebagai masa pembentukan kepribadian individu dan menentukan bagaimana individu akan menapaki tahap perkembangan selanjutnya.
Individu yang terpenuhi  kebutuhan dasarnya pada tahap ini akan menjadi pribadi yang berhasil dan bahagia dan sebaliknya individu yang kurang kebutuhan dasarnya dan mengalami banyak onflik akan cenderung memunculkan masalah pada masa perkembangannya. (Lusi Nuryanti, 2008, 13)
d.      Teori Interaksionisme
Istilah interaksionisme merujuk pada pengertian interaksi, yaitu pengaruh timbal balik antara pribadi dan dunia luar. Interaksi ini mengandung arti bahwa orang dengan mengadakan reaksi dan aksi ikut memberikan bentuk pada dunia luar (keluarga, teman, tetangga, kelas sosial, kelompok kerja dan bangsa).
e.       Teori Perkembangan dan Pendidikan
Teori mengenai tugas perkembangan dilukiskan sebagai proses yang membawa seseorang pada suatu tingkah laku yang lebih tinggi. Tugas perkembangan tersebut menunjukkan adanya hubungan dengan pendidikan, yaitu pendidikan dan pelajaran formal yang diterima seseorang. Pendidikan menentukan tugas yang dapat dilaksanakan seseorang pada masa-masa hidup tertentu.
f.       Teori Emansipasi
Teori emansipasi adalah teori yang paling tepat untuk menerangkan dan mengerti perkembangan seseorang. Teori emansipasi ini menitikberatkan pengaruh kebudayaan dan pengaruh kelompok dalam keadaan situasi sosial yang sama.
3.      Metodologi Psikologi Perkembangan
Menurut Monks dalam bukunya Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya (2006, 2-3), metode perkembangan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
a.       Pendekatan Umum
Pendekatan umum dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
·         Metode Longitudinal vs Transversal
Metode longitudinal adalah cara menyelidiki anak dalam jangka waktu yang lama, misalnya mengikuti perkembangan seseorang dari lahir sampai meninggal, atau mengikuti perkembangan seseorang dalam sebagian waktu hidup, yaitu selama masa kanak- kanak atau selama remaja. Dengan metode ini diteliti beberapa aspek tingkah laku pada satu atau dua orang yang sama dalam beberapa tahun yang kemudian akan diketahui perkembangan secara menyeluruh.
Metode transversal atau kros-seksional adalah metode perbandingan yang diterapkan pada orang-orang atau sekelompok orang dari tingkatan usia yang berbeda-beda, misalnya status masyarakat yang berbeda-beda.
·         Pendekatan Lintas Budaya
Pendekatan lintas budaya (kros-kultural) adalah sebuah metode pendekatan yang melihat dari sisi perbedaan kebudayaan yang terdapat dalam satu lingkungan masyarakat yang sama. Penerapan metode ini biasanya dilakukan dengan cara melakukan sebuah penelitian, misalnya penelitian terhadap orang berkulit hitam yang cenderung memperoleh skor beberapa angka lebih rendah daripada orang berkulit putih. Hal ini menunjukkan bahwa orang berkulit hitam kurang cerdas daripada mereka yang berkulit putih.
b.      Metode Spesifik
Metode spesifik dibagi menjadi dua macam, yaitu:
·         Metode Eksperimental
Metode ekspeerimental dapat dibedakan menjadi eksperimen murni dan eksperimen lapangan. Perbedaannya terletak pada tingkat kemungkinan dalam memahami hubungan antar faktor – faktor tertentu dengan gejala perkembangan.
Pada eksperimen murni, control terhadap situasi lebih dapat dilakukan dengan baik. Dengan demikian, hubungan antara suatu variable dengan suatu gejala perkembangan lebih dapat ditentukan. Adapun eksperimen lapangan bertitik tolak dari kehidupan nyata, dalam hal ini sering hubungan antara suatu variable dan suatu gejala perkembangan tidak dapat dilihat dengan pasti.
·         Metode Noneksperimental
Perbedaan metode noneksperimental dengan metode eskperimental tidak hanya dalam hal kecermatan cara mengadakan registrasi, yaitu dalam hal pengumpulan dan pencatatan data, tetapi juga dalam hal representativitas sampel. Pemilihan kelompok cukup dilakukan penelitian terhadap beberapa kasus, misalnya terhadap anak-anak tingkatan umur tertentu yang secara berturut-turut atau bersamaan waktu diobservasi oleh beberapa pengamat.











PSIKOLOGI BAYI

A.   TUMBUH KEMBANG ANAK PASCA LAHIR
Pertumbuhan dan perkembangan badan anak akan berkembang pesat setelah dilahirkan. Ketika masih dalam kandungan perkembangan badannya dibatasi oleh ruang, tetapi setelah dilahirkan ruang tersebut tidak lagi menjadi pembatas. Setelah dilahirkan, tumbuh kembang anak terbagi menjadi tiga periode, yaitu sebagai berikut:
a)      Masa bayi, yaitu sejak kelahiran sampai usia 24 bulan
b)      Masa anak dibawah usia lima tahun (balita, usia 24 bulan-59 bulan)
c)      Masa anak pra sekolah (anak usia 60 bulan- 70 bulan)
B.   MASA BAYI
1.      Pengertian Masa Bayi
Masa bayi dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan periode dasar untuk kepribadian masa dewasa (Elizabeth B. Hurlock, 76). Menurut Hurlock, masa ini dibagi  menjadi dua bagian sebagai berikut (Elizabeth B. Hurlock, 52)
a)      Periode Partunate
Periode ini berlangsung sejak bayi keluar dari rahim ibu hingga tali pusar dipotong dan diikat. Periode partunate berlangsung selama 15-20 menit setelah dilahirkan ditandai dengan pemotongan tali pusar bayi untuk menjadi individu yang terpisah, mandiri, dan berbeda.
b)      Periode Natunate
Periode ini berlangsung sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidupan. Periode neonate menurut criteria medis, berakhir dengan putusnya tali pusar, sekitar 2 minggu setelah lahir. Menurut konteks psikologis, periode ini berakhir dengan bertambahnya kembali berat lahir yang hilang dan indikasi dimulainya kembali perkembangan dan penyesuaian yang diperlukan untuk hidup bebas dari perlindungan lingkungan rahim.
2.      Karakteristik Bayi Baru Lahir ( Neonatal)
Pada  masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah dan mulai berfungsinya organ tubuh. Masa neonatal juga terbagi menjadi dua periode yaitu neonatal dini(usia sejak kelahiran 7 hari) dan masa neonatal lanjut(usia 8-28 hari).
Menurut Hurlock, ada beberapa ciri penting periode bayi yang baru lahir (Elizabeth B. Hurlock, 52), yaitu sebagai berikut.
a)      Periode Tersingkat dari Semua Periode Perkembangan
Masa neonatal adalah masa tersingkat dari periode yang ada. Periode ini dimulai sejak kelahiran dan berakhir ketika bayi menjelang dua minggu. Menurut kriteria medis, masa ini berkahir pada saat tali pusarnya lepas dari pusarnya. Menurut kriteria fisiologis, penyesuaian berakhir ketika bayi mulai gemuk kembali setelah ia kehilangan berat badan sesudah dilahirkkan. Menurut kriteria psikologis, penyesuaian ini berakhir ketika bayi mulai menunjukkan tanda-tanda kemajuan perkembangan perilaku. Meskipun bayi menyelesaikan penyesuaiannya dalam waktu dua minggu atau sedikit lebih cepat namun bayi yang sulit lahir sebelum saatnya akan memerlukan waktu penyesuaian yang lama.
b)      Masa Tejadinya Penyesuaian yang Radikal
Masa ini merupakan peralihan dari lingkungan dalam ke lingkungan luar. Untuk itu, bayi harus mampu menyesuaikan diri. Dalam masa ini, ada bayi yang mudah melakukan penyesuaian namun ada pula yang kesulitan bahkan sampai mengalami kegagalan.
c)      Masa Terhentinya Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan pesat yang terjadi selama periode pranatal tiba-tiba terhenti pada kelahiran. Hal ini menimbulkan sedikit kemunduran, seperti berkurangnya berat badan dan menjadi kurang sehat dibandingkan dengan pada saat dilahirkan. Biasanya kemunduran ini beberapa hari sampai minggu, setelah itu mulai meningkat lagi. Pada akhir periode bayi, keadaan perkembangan bayi kembali biasa seperti keadaan pada waktu ia dilahirkan. Terhentinya pertumbuhan dan perkembangan yang merupakan ciri periode ini disebabkan oleh pentingnya melakukan perkembangan radikal pada lingkungan pascanatal. Sekali penyesuaian ini terjadi, bayi kembali melanjutkan pertumbuhan dan perkembangannya.
d)     Periode yang Berbahaya
Masa bayi neonatal merupakan periode yang berbahaya, baik secara fisik maupun psikologis. Secra fisik, periode ini berbahaya karena sulitnya mengadakan penyesuaian diri secra radikal yang penting pada lingkungan yang sangat baru dan sangat berbeda.
Secara psikologis, masa bayi merupakan masa terbentuknya sikap dari orang-orang yang berarti bagi bayi. Pada umumnya sikap terbentuk selama periode prenatal dan mungkin berubah secara radikal setelah bayi dilahirkan, tetapi beberapa di antaranya relative menetap atau semakin kuat bergantung pada kondisi pada saat kelahiran dan penyesuaian antara bayi dan orang tua.
Ada beberapa penyesuaian bayi neonatal yang dilakukan pasca kelahiran, yaitu :
a)      Perubahan temperature
Temperature dalam rahim sekitar 36° C (100° F), sedangkan lingkungan setelah lahir 20° C dan 21° C (68° F dan 70° F), dan akan berubah setelah bayi meninggalkan rumah sakit.
b)      Pernapasan
Pada saat dalam kandungan bayi bernapas melalui plasenta tali pusar dan setelah lahir, bayi mulai menghirup dan mengeluarkan udara sendiri.
c)      Makanan
Karena refleksi menghisap dan menguyah sering tidak berkembang sempurna pada saat lahir, bayi sering tidak mampu mendapat makanan yang dibutuhkan.
d)     Pembuangan
System pembuangan akan berfungsi selang beberapa menit atau jam setelah dilahirkan. Sebelumnya pembuangan dilakukan melalui tali pusar.
Ada empat hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang ibu mengenai perkembangan bayi agar tetap sehat, yakni:
a)      Bayi lahir dengan ditolong oleh tenaga medis yang terlatih
b)      Pada saat melahirkan sebaiknya didampingi keluarga
c)      Sambutlah bayi dengan penuh suka cita
d)     Berikan ASI sesegera mungkin

C.   PERKEMBANGAN MASA BAYI
1.      Ciri-Ciri Umum Masa Bayi
Ciri –ciri yang membedakan masa bayi dengan periode sebelum dan sesudahnya adalah sebagai berikut (Elizabeth B. Hurlock, 76).
a.       Masa Dasar yang Sesungguhnya
Ada 4 hal yang menyebabkan masa ini dianggap penting, yaitu:
·         Sifat-sifat yang mulai terbentuk,baik atau buruk,bermanfaat atau berbahaya
·         Masa yang mudah untuk memperbaiki kekeliuran pemahaman
·         Kebiasaan yang memengaruhi pribadi dan social
·         Tahap pembelajaran yang mudah diterima
b.      Masa Pertumbuhan dan Perubahan Berjalan Pesat
c.       Permulaan Sosialisasi
d.      Permulaan Perkembangan Penggolongan Peran Seks
2.      Tugas dalam Perkembangan Masa Bayi
a.       Belajar berjalan pada usia 9 sampai 15 bulan
b.      Belajar memakan makanan padat
c.       Belajar berbicara
d.      Belajar buang air kecil dan buang air besar
e.       Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
f.       Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua dan lingkungannya
g.      Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk serta pengembangan hati
3.      Perkembangan Fisik Bayi Dari Usia 1-30 Hari
Awalnya, bayi yang baru lahir akan tidur sepanjang hari. Hanya tidur, makan, dan mengompol. Selain itu, bayi juga menangis untuk melakukan komunikasi dengan orang-orang sekitarnya.
Pada awalnya, sang bayi tidak bisa tidur dari dua hingga empat jam berturut-turut tanpa butuh makan karena perutnya hanya sebesar kepala. Hal ini memicu turunnya berat badan bayi menjadi sekitar sepersepuluh dari beratnya saat lahir, namun ini tidak terjadi pada bayi yang memiliki berat badan besar. Bayi turun berat badannya selama lima hari pertama, namun akan meningkat setelah hari kelima dan pada hari kesepuluh berat badannya akan lebih meningkat atau akan seperti semula. Pertumbuhan setelah itu akan meningkat pesat, dengan kenaikan berat badan rata- rata 18 gram per hari dan tingginya bertambah sekitar 2,5-4 cm pada bulan pertama. Bayi laki-laki cenderung lebih berat dan lebih tinggi dari bayi perempuan. Selama bulan pertama, kerangka bayi akan tumbuh lebih cepat dengan diameter sekiar 2,5 cm.
Bayi akan mempunyai banyak respon refleks, salah salah satunya adalah refleks moro atau refleks terkejut yang berarti ketika dia mendengar suara keras atau jika kepalanya tidak pada posisi yang benar hingga membuatnya terjengkang ke belakang maka dia akan membentangkan lengannya dan mungkin akan sedikit tersentak. Berikan sebuah pelukan untuk memulihkan kondisinya dan untuk memberikan kehangatan pada sang bayi. Selain refleks , bayi juga sangat sensitiv terhadap cahaya terang. Mereka hanya bisa melakukan kontak mata dari jarak dekat antara 8-12 inci (20-30 cm). Bayi akan menyukai warna hitam putih karena kondisi mata mereka yang belum matang. Mereka juga suka melihat manusia. Pendengaran mereka akan berkembang secara sempurna. Ia akan mampu mendengar suara tertentu dan mungkin akan menengok kearah suara kita. Bayi juga mampu mengenali suara orang disekitarnya. Hal ini akan terjadi pada akhir bulan pertama.
4.      Mengenal Perkembangan Fisik Bayi Usia 30-90 Hari
Pada usia 30-90 hari bayi akan mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Beratnya akan bertambah 680-900 gram per bulan. Kepalanya akan tumbuh lebih cepat daripada tubuhnya, begitu pula dengan pertumbuhan ototnya. Lehernya akan semakin kuat, saat telungkup ia akan mengangkat kepala dan dadanya untuk melihat sekitarnya. Bayi akan mulai aktif dengan mengencangkan tangan dan kakinya secara sengaja, membuka serta menutup tangannya, jari-jarinya akan mulai sampai ke mulutnya dan akan mampu menggenggam sesuatu seperti rambut kita.
Jarak pandangnya juga semakin jauh sehingga mampu melihat dari kejauhan dan mengenali warna. Koordinasi mata dan tangannya mulai berkembang, ia akan mampu mengembangkan lengannya ke atas bawah, membuat suara dan merespon suara kita denganocehan-ocehan serta ekspresi wajah yang amat menggemaskan.

5.      Mengenali Perkembangan Sosial-Emosional 1-30 Hari
Pada masa ini, bayi akan mudah terstimulasi secara berlebihan. Salah satu contohnya adalah ketika bayi akan mudah marah karena terlalu banyak stimulasi cahaya terang dan keramaian. Maka ruangan yang redup atau sunyi adalah tempat yang menenangkan dan nyaman untuknya. Perlahan sang bayi akan mulai menghisap tangan dan jempolnya. Dan salah satu dari perubahan terbesarnya adalah ketika bayi mulai sering tersenyum kepada sang ibu. Hal ini terjadi karena adanya keterikatan yang kuat antara bayi dan ibu nya saat sang bayi tersebut menatap wajah sang ibu.
6.      Mengenal Perkembangan Bayi Usia 3-6 Bulan
Bayi pada usia ini akan terus berkembang berat badannya antara 680-900 gram setiap bulan, akan tetapi tidak semua bayi akan mengalaminya. Setiap bayi akan mempunyai tingkat pertumbuhannya masing-masing.
Pada usia ini, bayi akan bangun lebih sering di siang hari, dan mungkin tidak memerlukan asupan lagi di malam hari. Pada tahap ini sang bayi akan tidur selama 7-8 jam per hari. Namun apabila sang bayi tidak mengalaminya maka ia membutuhkan banyak stimulasi pada malam hari agar bisa tidur dengan nyenyak.
Pada tahap ini, bayi juga akan mengalami masa banyak bergerak secara bertahap seiring perkembangan kepala dan otot leher serta indera keseimbangannya. Pertama, ia akan menengadahkan kepala dan kedua bahunya, kemudian usia sekitar enam bulan ia akan menendang-nendangkan kakinya dan melambai-lambaikan lengannya dengan kepala mendongak. Selain itu, bayi juga akan berguling, biasanya dari posisi telungkup ke posisi terlentang. Awalnya bayi akan merasa kesulitan untuk melakukannya, namun pada usia 6 bulan ia akan melakukannya seperti orang yang sudah ahli. Ia mulai menjelajahi lantai dengan menggunakan perutnya, langkah pertama menuju posisi merangkak. Di awal usia enam bulan, ia juga akan mampu ke posisi duduk tanpa bantuan dan berdiri jika ibu memegangi.
Pada usia enam bulan, tangan-tangan kecilnya akan menaruh berbagai benda dalam mulutnya. Jadi berhati-hatilah dengan barang yang dapat digenggamnya. Ia juga mungkin akan dapat memegangi jemari kakinya dan memasukannya ke dalam mulut. Ia akan lebih mudah menggenggam benda besar daripada benda yang kecil. Dan mungkin sang bayi sesekali akan menggenggam rambut dan baju orang-orang yang ada di sekitarnya. Ia juga akan meniru suara-suara dan mampu menirukan suara-suara yang lebih lembut. Pandangannya akan terus berkembang, dan ia akan menyukai objek yang berwarna biru dan merah. Di sekitar enam bulan ini, mungkin ia akan mendapatkan gigi pertamanya. Tetapi tidak semua bayi seperti ini, sejumlah bayi bahkan belum ada giginya samai usia satu tahun.
7.      Perkembangan Sosial dan Emosional Bayi Usia 3-6 Bulan
Selain senyum dan suara, pada usia empat bulan, bayi akan mulai merespon dengan mengangkat kedua lengan agar diangkat. Pada usia lima bulan, sang bayi akan mulai cemburu ketika ibu menggendong bayi lain dan mulai bersika was-was terhadap orang asing.
Pada usia enam bulan, ia akan meniru emosi dan tindakan sang ibu. Sebagai contoh, ketika sang ibu tersenyum maka bayi juga akan tersenyum. Ia akan mulai menirukan suara-suara yang ibu ucapkan dan ia juga akan memperhatikan mulut ibu secara seksama ketika ibu berbicara. Karakter bayi juga bisa dilihat ada usia ini, apakah ia pemarah, ramah, tenang, atau bahkan keras kepala. Adalah sebuah pekerjaan bagi sang ibu untuk senantiasa memperhatikan siapa sang bayi dan apa yang dibutuhkan serta penuhi sesuai kemampuannya.
8.      Rutinitas Bayi Usia 3-6 Bulan
·         Tidur
Menurut National Sleep Foundation, diantara usia 3 sampai 11 bulan, bayi seharusnya tidur 9-12 jam setiap malam dan 3 sampai 4 kali tidur siang dalam sehari antara 30 menit sampai 2 jam, sehingga keseluruhannya adalah 12-15 jam.
·         Menangis
·         Memberi Asupan ( Makanan Padat)
Di usia 4 sampai 6 bulan, saatnya untuk memberikan makanan pendamping ASI sebagai makanan tambahan. Manfaat dari memberikan makanan tambahan berefek pada nyenyaknya tidur sang bayi.
9.      Mengenal Perkembangan Bayi Usia 6-9 Bulan
Pada masa ini, pertumbuhan kepala bayi akan melambat. Saat usia nya menginjak 8 bulan, berat badannya akan berubah sekitar 6-8 kg. Biasanya pada usia tujuh sampai delapan bulan, bayi mulai belajar merangkak.
Dalam hal perkembangan otak, ia sedang belajar menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri melalui eksperimen. Ia mulai belajar untuk menentukan tujuan, mengabaikan gangguan dan paksaan. Dan ia akan mengingat keberhasilan sebelumnya. Jadi ia akan terpacu untuk melakukan gerakan yang sama sampai ia bisa dengan sendirinya.
10.  Pertumbuhan Gigi Bayi Pada Usia 6-9 Bulan
Tanda- tanda gigi bayi akan tumbuh adalah sebagai berikut :
·         air liurnya yang sering menetes
·         gusi yang panas, gatal, merah, dan bengkak
·         mengunyah apapun yang ditemuinya
·         selera makan hilang
·         pipi merah dengan garis-garis jelas
·         sering menangis dan sedikit demam
11.  Perkembangan  Sosial dan Emosional Bayi Usia 6-9 Bulan
Pada saat usia 7 bulan, bayi akan mampu mengingat wajah seseorang. Saat usia 8 bulan, ia mulai membuat koneksi antara nada-nada, kata-kata, dan gerakan-gerakan tubuh. Saat usia nya menginjak 9 bulan, ia sudah bisa menerima perintah, menunjuk barang yang diinginkan serta mengacak-acak makanan.
Bayi yang berusia sembilan bulan, biasanya akan mengekspresikan dirinya, yaitu dengan menggenggam erat barang yang ia sukai dan membuang benda-benda yang tidak disukai. Pada usia ini, bayi akan mengalami masa kegugupan yaitu masa dimana akan merasa ketakutan dengan orang asing yang mendekati dan menciumnya. Rentang usia 6 sampai 9 bulan juga merupakan masa yang begitu menyenangkan dan menantang dalam kehidupannya.  
12.  Mengenal Perkembangan Bayi Usia 10-24 Bulan
a)      Masa Berjalan
Sebagian besar anak yang beranjak besar akan mulai berjalan setelah mereka melalui ulang tahun pertamanya. Akan tetapi, ia juga butuh penyesuaian keseimbangan dan koordinasi untuk berjalan dengan baik. Sebelum keseimbangan dan koordinasi tersebut tercapai, maka mereka belum memiliki kemampuan untuk mengatur cara jalan mereka. Selama tahapan ini, akan banyak proses jatuh dan menabrak.
Ada beberapa panduan agar anak mengalami kemudahan dalam berjalan yaitu sebagai berikut:
·         Anak akan lebih mudah apabila belajar berjalan tanpa menggunakan alas kaki
·         Anak akan lebih mudah belajar berjalan dengan berpegangan pada furniture yang ada di dalam rumah, maka susunlah furniture secara berdekatan
·         Anak akan lebih mudah belajar berjalan dengan mainan yang didorongnya
·         Berikan sepatu yang ukurannya sesuai apabila anak mulai lancar dan benar-benar bisa berjalan


b)      Masa Berbicara
Bicara merupakan keterampilan motorik motorik. Bicara tidak hanya melibatkan koordinasi kumpulan otot mekanisme suara yang berbeda tetapi juga melibatkan aspek mental, yaitu kemampuan mengaitkan arti dengan bunyi yang dihasilkan (Elizabeth B. Hurlock, 176).
a)      Tugas dalam Belajar Bicara
·         Pengucapan : bayi belajar mengucapkan kata-kata sebagian melalui coba-coba.
·         Membangun kosa kata : mula-mula bayi belajar nama-nama orang dan benda, kemudian kata kerja.
·         Kalimat bayi yang pertama muncul antara usia 12-18 bulan biasanya terdiri dari satu kata yang disertai dengan isyarat.
b)      Bentuk Komunikasi
·         Menangis
Menangis merupakan salah satu cara bayi untuk berkomunikasi dengan dunia. Pada minggu ketiga dan keempat dapat diketahui maksud tangis bayi melalui nada intensitas, dan gerakan-gerakan badan yang mengiringinya
·         Berceloteh
Komunikasi ini dimulai pada bulan kedua atau ketiga dan mencapai puncaknya pada bulan ke delapan. Kemudian berangsur berubah menjadi bicara yang lancer dan ocehan menghilang.
·         Isyarat
Bayi menggunakan gerakan isyarat sebagai pengganti bicara. Banyak bayi yang menggunakan isyarat dengan mengkombinasikan kata-kata untuk membuat kalimat.
·         Ungkapan-ungkapan Emosi
Merupakan bentuk prabicara yang paling efektive karena tidak ada yang lebih ekspresif daripada isyarat wajah yang oleh bayi digunakan untuk mengatakan keadaan emosinya kepada orang lain.
D.   PERKEMBANGAN EMOSI BAYI
Emosi adalah warna dan musik dalam kehidupan, dan juga merupakan tali yang mengikat seseorang dengan orang lainnya. Emosi dapat didefinisikan sebagai suatu perasaan atau pengaruh yang terjadi ketika seseorang berada dalam situasi aau interaksi yang penting baginya, terutama yang penting bagi kesejahteraannya (Campos, 2005).
Emosi dipengaruhi oleh fondasi biologis maupun pengalaman seseorang. Pentingya faktor biologis bagi emosi juga terlihat pada perubahan dalam kapasitas emosional bayi (Bell&Wolfe, 2007 dan Hanan&Matheson, 2009). Emosi dibedakan menjadi dua, yaitu emosi primer dan emosi sadar. Emosi primer (primar emotion) adalah emosi yang ada pada manusia dan binatang, emosi ini muncul enam bulan pertama perkembangan bayi manusia. Emosi primer meliputi terkejut, ketertarikan, kegembiraan, amarah, kesedihan, rasa jijik, dan ketakutan. Sedangkan emosi sadar (self emotion) adalah memerlukan kesadaran diri yang melibatkan kesadaran dan rasa “aku”. (Michael Lewis, 2008)
Ekspresi emosional lainnya dari bayi yaitu:
ü  Tangisan atau Menangis
Menangis adalah mekanisme terpenting yang dimiliki bayi yang baru lahir untuk berkomunikasi dengan dunia mereka. Tangisan pertama memastikan bahwa paru-paru mereka terisioleh udara. Tangisan juga dapat memberi informasi tentang kesehatan sistem syaraf pusat bayi yang baru lahir.
Bayi setidaknya memiliki tiga tangisan, antara lain:
a)      Tangisan dasar (basic cry) yaitu sebuah tangisan yang biasanya diikuti dengan keheningan singkat, kemudian pekikan singkat dengan nada sedikit lebih tinggi daripada tangisan utama, kemudian jeda singkat lagi sebelum tangisan berikutnya. Tangisan ini biasanya terjadi saat bayi mengalami rasa lapar.
b)      Tangisan amarah (anger cry) yaitu sebuah variasi tangisan dasar ketika banyak udara berlebih yang dipaksa keluar melalui pita suara.
c)      Tangisan rasa sakit (pain cry) yaitu sebuah tangisan panjang yang tiba-tiba keras diikuti dengan mulai terengah-engah. Tangisan ini disebabkan oleh rangsangan intensitas tinggi
Kebanyakan orang tua dapat menentukan apakah tangisan bayi itu berupa amarah atau tangisan ras sakit. Orang tua juga dapat mengetahui tangisan bayinya sendiri dengan baik dibanding dengan tangisan bayi orang lain.
ü  Senyuman
Bayi memiliki dua senyuman, yaitu senyuman refleksif (reflexive smile), yaitu senyuman yang tidak terjadi dalam merespon rangsangan eksternal dan muncul pada saat pertama setelah lahir, biasanya selama tidur. Kedua adalah senyuman sosial (social smile), yaitu senyuman yang terjdi dalam merespon rangsangan eksternal, biasanya pada usia bayi muda. Senyuman sosial terjadi pada usia bayi 4-6 minggu setelah kelahiran, biasanya ketika bayi menatap orang tua (Messinger, 2008).
Gambaran rangkaian senyuman bayi dimulai pada usia 2-6 bulan setelah kelahiran, senyum sosial bayi meningkat signifikan, baik senyum dengan inisiatif sendiri ataupun inisiatif orang lain. Pada usia 6-12 bulan, senyum yang berpasangan yang disebut Duchenne Marker (mata menyipit) dan mulut yang membuka terjadi di tengah-tengah interaksi yang menyenangkan dan bermain dengan orang tua. Pada tahun kedua, senyuman terus terjadi dalam situasi positif dengan orang tua. Dan dalam banyak kasus, senyuman juga terjadi pada saat berinteraksi dengan teman sebaya. Bayi juga terlibat dalam senyum antisipatif (anticipatory smile), yaitu ketika mereka mengkomunikasikan emosi positif yang ada dengan tersenyum pada sebuah objek dan kemudian mengalihkan senyuman mereka kepada orang dewasa.
ü  Ketakutan
Ketakutan merupakan salah satu emosi  bayi paling awal. Biasanya pertama kali muncul sekitar usia 6 bulan dan memuncak pada usia 18 bulan. Namun, bayi akan mengalami ketakutan lebih awal apabila diperlakukan dengan salah dan diabaikan. Hal ini terjadi pada usia 3 bulan.
Ekspresi akan rasa ketakutan yang biasa pada bayi adalah ketika melihat orang asing (stranger anxiety), yaitu ketika bayi menunjukkan ketakutan dan kewaspadaan pada orang asing. Ketakutan pada orang asing biasanya muncul secara bertahap. Pertama muncul sekitar usia 6 bulan dalam bentuk reaksi waspada. Pada usia 9 bulan, ketakutan akan orang asing akan sering intens, mencapai puncaknya menjelang usia 1 tahun dan lambat laun akan menurun (Scher&Harel, 2008).  Namun perlu diketahui bahwa tidak semua bayi takut akan orang asing, bayi akan menunjukkan ketakutan tergantung pada konteks sosial dan karakteristik orang asing tersebut (Kagan, 2008).
Bayi tidak akan merasa ketakutan jika ia berada di tempat yang sudah terbiasa atau familier. Bayi akan merasa aman dan mereka cenderung tidak menunjukkan ketakutan akan orang asing. Siapa dan apa yang dilakukan orang asing tersebut mempengaruhi rasa ketakutan pada bayi, ia tidak akan takut pada teman sebayanya walaupun baru dikenalnya. Bayi akan takut ketika melihat orang dewasa dan orang yang pasif serta orang yang tanpa senyuman (Bertherton, Stolerg & Kreye, 1981).
ü  Tempramen
Rasa Marah atau tempramen adalah kondisi dimana bayi sulit unuk tertawa dan lebih sering menangis. Menurut seorang psikiater Chess dan Thomas menyatakan bahwa tempramen itu mempunyai tiga tipe dasar yaitu :
·         Anak yang mudah (easy child)
Easy child adalah tipe yang pada umumnya mempunyai suasana hati yang positif, cepat membangun rutinitas teratur, dan mudah beradaptasi dengan pengalaman baru.
·         Anak yang sulit (difficult child)
Anak dengan tipe ini mempunyai reaksi negatif dan sering menangis, terlibat rutinitas yang tidak teratur, dan lambat untuk menerima perubahan.
·         Anak yang sulit ramah (slow-to-warm-up child)
Tipe dengan aktivitas dan intensitas suasana hati yang rendah .
E.   PERKEMBANGAN SOSIALISASI BAYI
a.       Reaksi Bayi terhadap Orang Dewasa
1)      Usia 2-3 bulan, bayi dapat membedakan manusia dari benda mati dan mengetahui bahwa manusi lah  yang memenuhi kebutuhannya.
2)      Usia 4-5 bulan, bayi ingin digendong siapa saja yang mendekatinya.
3)      Usia 6-7 bulan, bayi membedakan teman dan orang asing.
4)      Usia 8-9 bulan, bayi mencoba meniru kata-kata, isyarat, dan gerakan sederhana orang lain.
5)      Usia 12 bulan,bayi mulai bereaksi terhadap larangan “jangan”
6)      Usia 16-18 bulan, bayi bersifat negativisme, keras kepala, tidak mau mengikuti perintah orang dewasa.
7)      Usia 20-24 bulan, bayi bekerja sama dengan sejumlah kegiatan rutin, seperti berpakaian, makan, dan mandi.
b.      Reaksi Bayi tehadap Bayi Lain
1)      Usia 4-5 bulan, bayi mulai menarik perhatian bayi atau anak lain dengan melambungkan badan ke atas bawah, menendang, tertawa, dan bermain ludah.
2)      Usia 6-7 bulan, bayi tersenyum terhadap bayi lain dan menunjukkan minat terhadap tangisannya.
3)      Usia 8-13 bulan, bayi mencoba meremasi pakaian dan rambut bayi-bayi lain, meniru perilaku dan suara mereka, dan bekerja sama dalam menggunakan mainan.
4)      Usia 13-18 bulan, bayi mempunyai rasa berbagi terhadap bayi lainnya.
5)      Usia 18-24 bulan, bayi lebih berminat bermain dengan bayi lain dan menggunakan bahan-bahan permainan untuk membentuk hubungan social dengannya.
F.    BAHAYA-BAHAYA  DALAM  PERKEMBANGAN MASA BAYI
1.      Bahaya Fisik
a.      Kematian
Kematian  banyak terjadi selama tiga bulan pertamadan kurang lebih dari dua pertiganya terjadi bulan pertama.
b.      Kematian Ranjang
Bayi yang tampak sehat dan normal kadang-kadang menjadi korban kematian mendadak dan tidak diduga. Sampai sekarang ilmu medis belum dapat mengetahui apa penyebab kematian yang disebut kematian ranjang. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa hal ini terjadi pada bayi yang mengalami ketidaknormalan pada pernafasan atau mempunyai kondisi tidak normal pada waktu lahir seperti sakit kuning. Kematian ini sering terjadi pada tahun pertama masa bayi daripada tahun kedua.
c.       Penyakit
d.      Kecelakaan
Pada tahun pertama, kecelakaan tidak banyak terjadi karena bayi sangat terlindungi. Akan tetapi, pada tahun kedua saat bayi mulai bergerak aktif , kecelakaan lebih sering terjadi,
e.       Kurang Gizi
Kekurangan gizi pada anak tidak hanya dapat merusak pertumbuhan fisik tetapi juga merusak perkembangan mental. Jika pertumbuhan dan perkembangan otak terganggu, anak tidak dapat mencapai potensi-potensi intelektualnya.
2.      Bahaya Psikologis
a.      Berbicara
Kelambatan berbicara, seperti halnya kelambatan dalam pengendalian motorik, merupakan masalah serius pada masa bayi karena pada masa ini merupakan dasar-dasar untuk alat komunikasi. Kelambatan berbicara disebabkan beberapa hal, tetapi yang paling sering adalah tingkat inteligensi yang rendah dan kurangnya perangsang ( terutama pada tahun pertama ).
b.      Emosi
Bahaya psikologi umum yang sering terjadi dalam hubungan perkembangan emosi dalam pada bayi, yaitu:
1)      Kurangnya kasih saying
2)      Tekanan
3)      Terlampau banyak kasih saying
4)      Emosi yang kuat
c.       Social
Bahaya social yang utama adalah kurangnya kesempatan dan motivasi untuk belajar menjadi social. Karena kurangnya kesempatan dalam hubungan social dapat memengaruhi perkembangannya dalam pola sosialisasi. Yang juga berbahaya adalah penyakit “malu” yang terbawa dari sejak bayi ketika mereka dihadapkan pada orang asing dan pengaruh asing.
d.      Bahaya Moralitas
Bahaya psikologis yang serius untuk perkembangan moral pada masa depan terjadi apabila bayi lebih banyak mendapatkan perhatian jika dia melakukan sesuatu yang mengganggu atau melawan orang lain daripada jika melakukan tindakan yang lebih diterima.
e.       Bahaya Perkembangan Kepribadian
f.        Bermain
Orang tua perlu berhati-hati dalam memberikan permainan kepada anak. Ada beberapa mainan dapat menyebabkan luka pada bayi jika ia tidak berhati-hati dalam memainkannya.



















BAB III
PENUTUP


KESIMPULAN
Dari uraian pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa psikologi perkembangan pada masa bayi terjadi pada 2 tahun pertama kehidupannya. Masa ini juga disebut sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan periode dasar untuk kepribadian masa dewasa. Selain itu, masa bayi juga masa dimana manusia mulai berkembang dan mengenal dunia baru nya serta belajar mandiri untuk mengeksplorasi dirinya agar bisa bertahan dan beradaptasi dengan lingkungan yang akan membentuk karakternya di masa depan.















DAFTAR PUSTAKA

FJ Monks. 2006. Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Gerungan, WA. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: Reflika Aditama.
Gunarsa, Singgih D. 2003. Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hasan dkk. 2006. Psikologi Perkembangan Islami. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Hidup. Jakarta: Erlangga.
Marliani, Rosleny. 2015. Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia.
Nirwana, Ade Bening. 2011. Psikologi Bayi, Balita, dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika.
Nuryanti, Lusi. 2008. Psikologi Anak. Indeks.
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Yusuf, Syamsul. 2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar